Kontaktor merupakan peralatan listrik yang
berfungsi sebagai pemutus dan penyambung rangkaian listrik yang bekerja
berdasarkan gaya tarik yang ditimbulkan oleh kumparan magnet bila diberi suplai
listrik.pada kontaktor terdapat konektor-konektor(terminal sambungan) yang
mencakup:
-koil atau kumparan,berfungsi untuk menarik kontak-kontakNO/NC yang
ada pada kontak utama/bantu,jika ada arus yang mengalirinya.
-kontak utama,berfungsi untuk mengalirkan sumber tiga fasa ke beban
yang terdiri dari tiga buah kontak normal terbuka( normally open)
-kontak bantu ,berfungsi sebagai switch bantu untuk memutuskan atau
menghubungkan arngkaian kontaktor dengan peralatan lainnya.
- Kontruksi Kontaktor
Kontaktor adalah peralatan listrik
yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
-Inti Besi
Didalam suatu kontaktor
elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan
hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi
saling melekat.Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet
pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang
dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal
ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari
posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama
kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya
akan tetap pada posisi operasinya.
· - Coil
Koil adalah lilitan yang apabila
diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga
terjadi perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah
dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik.
Prinsip Kerja Koil
Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga
kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik. Sebuah
kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal.
Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi.
Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tegangan DC atau AC.
- Prinsip Kerja Kontaktor
Pada gambar, garis yg berwarna hijau
adalah rangkaian pengendali atau rangkaian yang mengendalikan sebuah sistem
kerja dari kontaktor. Dan pada garis rangkaian yang berwarna biru adalah
rangkaian utamanya, karena maksud dibuatnya rangkaian ini adalah untuk
menyalakan sebuah lampu dari sebuah sumber listrik.
- Fungsi (aplikasi) Penggunaan
Keuntungan penggunaan kontaktor
magnetis sebagai pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara
manual meliputi hal :
- Pada penangan arus besar atau tegangan tinggi, sulit untuk membangun alat manual yang cocok. Lebih dari itu, alat seperti itu besar dan sulit mengoperasikannya. Sebaliknya, akan relatif sederhana untuk membangun kontaktor magnetis yang akan menangani arus yang besar atau tegangan yang tinggi, dan alat manual harus mengontrol hanya kumparan dari kontaktor.
- Kontaktor memungkinkan operasi majemuk dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya operasi.
- Pengoperasian yang harus diulang beberapa kali dalam satu jam, dapat digunakan kontaktor untuk menghemat usaha. Operator secara sederhana harus menekan tombol dan kontaktor akan memulai urutan event yang benar secara otomatis.
- Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sangat peka.
- Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.
- Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh. Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin adalah ruangan untuk tombol tekan
- Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan seperti kontrol logika yang dapat diprogram seperti Programmable Logic Controller (PLC).
- Identifikasi Terminal (kontak-kontak)
Kontaktor pada umumnya memiliki
kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga memiliki beberapa kontak bantu untuk
berbagai keperluan. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama,yaitu
arus yang diperlukan untuk beban,misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan
sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu
arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu
indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak kontaktor sebagai
berikut:
Penandaan kontak-kontak mempunyai aturan sebagai berikut:
- Penomoran kontak utama adalah 1, 3, 5
dan 2, 4, 6.
- Penomoran kontak bantu adalah :
a. *1 - *2 untuk NC, contoh 11-12,
21-22, 31-32 dan seterusnya.
b. *3 - *4 untuk NO, contoh 13-14,
23-24, 33-34 dan seterusnya.
Macam-Macam Kontaktor Timer (Timer Mekanik)
1. Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)
Timer ini bekerja dari normalnya dengan tunda waktu sesuai dengan setting yang
diberikan.
- Untuk
NO, setelah koil dari kontaktor diberi caatu daya maka kontak NO masih tetap
terbuka hingga beberapa waktu tertentu misalnya 5 detik. Setelah 5 detik maka
kontak akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on)
dan akan tetap tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika catu daya
diputus maka kontaktor akan kembali terbuka.
- Untuk
NC, setelah koil dari relay diberi catu daya maka kontak NC masih tetap
tertutup hingga beberapa waktu tertentu misalnya 5 detik. Setalah 5 detik
kontak akan otomatis berubah status dari tertutup (off) menjadi terbuka (on)
dan akan tetap terbuka selama relay mendapat catu daya. Jika catu daya diputus
maka relay akan kembali tertutup.
2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off)
Timer ini berkerjanya berkebalikan dengan timer on delay, saat
kontaktor megnit mendapat tegangan dan aktif, maka kontak akan langsung aktif
juga namun setelah teganagan hilang dan kontaktor magnit tidak aktif maka
kontak yang tidak aktif tadi akan menjadi aktif setelah waktu yang ditentukan.
- Untuk
NO, setelah koil dari relay diberi catu kontak NO akan berubah status manjadi
tertutup dan akan tetap tertutup selama koil diberi catu daya. Saat catu daya
diputus kontak akan tetap bertahanan tertutup hingga berberapa waktu tertentu
misalnya 5 detik. Setelah 5 detik kontak akan otomatis berubah status dari
tertutup menjadi terbuka.
- Untuk
NC, setelah koil dari relay diberi catu, kontak NC akan berubah status menjadi
terbuka dan akan tetap terbuka selama koil diberi catu diberi catu daya. Saat
catu daya diputus, kontak akan tetap terbuka hingga beberapa waktu yang
ditentukan missalnya 5 detik. Setelah 5 detik kontak akan otomatis berubah
status dari terbuka manjadi tertutup.
2. Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup mati
Timer ini
merupakan gabungan dari NO delay dan off delay.
- Untuk
NO, setelah koil dari kontaktor diberi catu daya, kontak NO masih tetap terbuka
hingga beberapa waktu yang tertentu misalnya 5 detik. Setelah 5 detik kontak
akan otomatis berubah status dari terbuka (off) menjadi tertutup (on) dan akan
tertutup selama kontaktor mendapat catu daya. Jika daya diputus maka kontaktor
akan tetap tertutup hingga beberapa waktu tertentu missal 5 detik. Setelah 5
detik, kontak akan otomatis berubah status dari tertutup menjadi terbuka
seperti kondisi awal.
3. Kontaktor
magnit dengan waktu tunda hidup-mati continu
Pada timer ini
dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1Hz. Bila kontaktor magnit aktif,
maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas/ hidup-mati. Timer jenis
ini biasanya digunakan untuk menyalakan lampu kedap-kedip sebagai suatu
indikasi. Misalnya untuk lampu annouciator pada saat gangguan di gardu induk,
lampu tersebut akan kedap-kedip secara terus menerus dan hanya akan mati
apabila dilakukan reset.
TOMBOL TEKAN
Prinsip kerja dari tombol
tekan hampirsama dengan saklar tekan yang digunakan pada instalasi penerangan ,bedanya
dengan saklar tekan jenis yang mempunyai togel akan langsung mengikat,pada
tombol tekan tidak ada.jadi tombol tekan setelah ditekan tidak mengunci tetapi
kembali ke keadaan semula.
1. Kontak NO (Normally Open = Kondisi
terbuka)
Tombol jenis ini biasanya digunakan
untuk menghubungkan arus pada suatu rangkaian Kontrol atau sebagai tombol
start. Fungsi mengalirkan arus pada tombol ini terjadi apabila pada bagian knop
nya ditekan sehingga kontaknya saling terhubung dan aliran listrik akan
terputus apabila knopnya dilepas karena terdapat pegas.
2. Kontak NC (Normally Close = Kondisi
Tertutup)
Tombol jenis ini adalah jenis kontak
tertutup biasanya di gunakan untuk memutus arus listrik yaitu dengan cara
menekan knopnya sehingga kontaknya terpisah, namun kalau knop di lepas maka
akan kembali pada posisi semula. Tombol jenis ini digunakan untuk tombol stop.
3. Kontak NO dan NC
Kontak pada tombol tekan jenis ini
merupakan gabungan antara kontak NO dan kontak NC, mereka bekerja secara
bersamaan dalam satu poros. Jika tombol di tekan maka kontak NO yang semula
terbuka (open) dan kontak NC yang terhubung (close) akan berbalik arah yaitu
Kontak NO akan menjadi terhubung (close) dan Kontak NC akan menjadi terbuka
(open). Jika knop pada tombol di lepaskan maka akan kembali ke posisi semula.
LAMPU INDIKATOR
Lampu
indikator atau tanda digunakan pada peralatan kontrol untuk menandai bekerja
atau tidaknya suatu peralatan atau rangkaian ,dapat juga sebagai
kondisi/keadaan beban.
Jika lampu tanda dipergunakan untuk
meandai keadaan suatu peralatan/beban,maka lampu tanda mempergunakan warna-warna
yang berbeda-beda bergantung pada kondisi peralatan/beban yang ditandainya.
Tabel dibawah ini ditunjukkan warna-warna
untuk menunjukkan fungsi dari lampu tanda.
Kondisi peralatan/ beban
|
Warna lampu
|
a.kondisi
tidak normal,beban lebih,bahaya
|
merah
|
b.hati-hati,perhatian
|
kuning
|
c.posisi
siap
|
hijau
|
d.beroprasi
nirmal
|
putih
|
No comments:
Post a Comment