Saturday 22 November 2014

FUNGSI DAN PERANAN MANAGER

  FUNGSI MANAJER

Pada awal abad ke-20, seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol, menjelaskan bahwa semua manajer menjalankan fungsi-fungsi manajer, yaitu:
1)    Perencanaan yang mencakup mendefinisikan tujuan, menegakkan strategi dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
2)    Pengorganisasian, yaitu menetapkan apa tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokan, siapa melapor, kepada siapa dan di mana keputusan itu harus diambil.
3)    Memimpin yang mencakup memotivasi bawahan, mengarahkan orang-orang lain, memilih saluran-saluran komunikasi yang efektif dan memecahkan konflik-konflik.
4)    Pengawasan (kontrol), yaitu memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu, apakah sesuai dengan yang telah direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan.
Setiap manajer bekerja dengan orang-orang dan ide-idenya, selain itu juga harus selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang perlu dipecahkan. Seorang manajer harus mengetahui tentang aspek-aspek operatif dan tekhnik-tekhnik kerja yang baik sebagai skill komunikatif dan pemikiran-pemikiran yang kreatif.

 TINGKATAN MANAJER

Tingkat-Tingkat Manajer
Berdasarkan luasnya aktivitas-aktivitas organisasional sesuai dengan pertanggung jawabnya, maka klasifikasi manajer terdiri atas:
a.    Manajer fungsional (functional manager), ialah bertanggung jawab untuk hanya satu aktivitas organisasional, seperti produksi, pemasaran, penjualan atau keuangan.
b.    Manajer umum (general manager), dalam pengertian mengawasi suatu unit yang kompleks, seperti suatu perseroan atau divisi pengoperasian yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab untuk semua aktivitas-aktivitas dari semua unit, baik produksi, pemasaran, penjualan atau keuangan.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
·         Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Manajer lini pertama secara langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Mereka merupakan tingkatan pertama atau kedua manajemen dan memegang jabatan sebagai penyelia, manajer lini, kepala seksi, dan manajer kantor. Mereka bertanggung jawab atas sekelompopk karyawan non manajemen. Perhatian mereka yang utama adalah penerapan aturan dan prosedur untuk mencapai produksi yang efisien, memberikan bantuan teknis, dan memotivasi bawahan. Jangka waktu pada tingkat ini terbilang pendek , dengan penekanan pada pencapaian tujuan dari hari kehari.
·         Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajer menengah umumnya memiliki dua atau lebih tingkatan manajemen di bawahnya. Mereka bertanggung jawab atas implementasi strategi secara keseluruhan dan kebijakan yang ditentukan oleh manajer puncak. Manajer menengah umumnya berurusan dengan masa depan yang tidak terlalu jauh dan diharapkan dapat membina hubungan baik dengan sesama manajer di dalam organisasi, mendorong kerja tim, dan menyelesaikan konflik.
·         Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer). Manajer puncak berada pada puncak hierarki dan bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menentukan tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, mengawasi dan menginterpretasikan lingkungan eksternal, serta mengambil keputusan yang mempengaruhi  seluruh organisasi. Mereka memandang kedepan dalam jangka panjang , memperhatikan tren lingkungan secara umum, dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Di antara tanggung jawab yang paling penting untuk manajer puncak adalah mengkomunikasikan visi bersama untuk organisasi, membentuk budaya perusahaan, dan menjaga semangat kewirausahaan yang dapat membantu perusahaan menyeimbangi perusahaan yang cepat. Terlebih pada masa sekarang, manajer puncak harus melibatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan unik dari masing – masing karyawan.
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.

 PERAN MANAJER

 PERAN MANAJER  DALAM SUATU PERUSAHAAN (INTERNAL FUNCTION OF A MANAGER)

            Dalam sebuah organisasi tentu peran seorang manajer didalamnya sangat diperlukan bayangkan jika di dalam suatu perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak berjalan,walaupun simber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu peran manajer sangatlah vital.
            Menjadi seorang manajer memang bukan perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya seorang manager, ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apa bila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahanya.
            Manajer yang hanya mau untuk menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif yaitu :
            Gaya komunikasi seorang manajer ke bawahanya apabila gaya bahasanya baik dan tidak terkesan memerintah maka karyawan atau bawahan pun akan menurut dan merasa tidak dipaksa dalam melaksanakan tugas mereka,sehingga mengakibatkan kinerja dalam organisasi tersebut akan meningkat selain itu manajer juga harus mau dan mampu mendengarkan bawahanya dengan penuh antusias dan perhatian sehingga akan meninbulkan sikap empati dari bawahan kepada sang manajer dan hal itu akan membuat bawahan betah untuk bekerja sama dengan manajer tersebut.
            Menjadi seorang manajer memang bukan perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat menjadi seorang manajer. seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya seorang manager,ada manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apa bila dia salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau mendengarkan keluhan dari bawahanya.
            Selain itu seorang manajer juga harus mampu untuk membangun pemahaman visi,misi dan tujuan organisasi atau perusahaaan kepada para bawahanya,karena semakin paham bawahan maka akan semakin emndurung mereka untuk aktif menyampaikan gagasan-gagasan dalam mengembangkan kinerja organisasi atau perusahaan,dengan demikian citra perusahaan dan prospek perusahaan kedepanya menjadi lebih baik lagi.
manajer yang baik juga harus mampu untuk membuka saluran komunikasi yang multi arah dalam arti tidak hanya manajer saya yang memberikan perintah dan rencana-rencana namun manajer juga harus menampung spirasi-aspirasi dari bawahanya sehingga para bawahan akan mengapresiasi sang atasan dan sebaliknya,memang tidak mudah bagi seorang manajer untuk menerima pesan atau gagasan dari bawahanya,karena posisi manajer lajuh lebih tinggi dibandingkan dengan bawahan namun untuk tercapainya tujuan dari organisasi maka hal itu harus dilakukkan,untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukkan manajer agar efektifitas mendegarkan bawahan dapat tercapai
1. seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya,misalnya kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi bawahanya,dan pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting karena untuk memperkecil distorsi informasi ketika majnajer akan mendengarkan dan merespon usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya
2. seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan komunikasi tersebut.
3. selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
            Seperti dikatakan oleh Disraeli; “manusia memerintah dengan kata-kata”. Artinya suatu perintah bisa menjadi mubazir hanya karena tidak jelasnya pesan yang disampaikan manajer kepada bawahannya. Karena itu manajer dengan kepemimpinan yang efektif adalah seseorang yang mampu mengekspresikan ide dan membujuk orang untuk berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya. Dan dalam prakteknya dibutuhkan suatu proses komunikasi dua arah dan bahkan multiarah. Jadi disitu ada yang menyampaikan pesan dan ada yang mendengarkannya. Ini berlaku pada posisi manajer dan karyawan baik suatu ketika sebagai penyampai pesan dan di saat lain sebagai pendengar yang baik. Tak akan ada pembicara (karyawan) yang baik kalau tidak ada pendengar (manajer) yang baik pula.
Sekali lagi seorang manajer harus mampu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan bawahanya dengan baik,karena tugas utama seorang manajer adalah "memerintah" bawahanya namun tentunya dengan cara-cara yang baik pula,selain itu seorang manajer juga harus mampu untuk memotivasi bawahanya agar mau untuk bekerja dengan lebih baik lagi demi tercapainya tujuan sebuah organisasi atau perusahaan,dan kemampunan untuk memotivasi orang lain ini yang sulit dicari karena kemampuan ini lahir dari dalam diri seorang manajer sendiri bukan didapat dari pelajaran atau bangku kuliah sekalipun.
sebelum lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu memotivasi,kita akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi adalah sebuah kemampuan khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melakukkan sesuatu,ada konsep motivasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor intrisik dan faktor ekstrinsik,faktor intrinsik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan memenuhi kebutuhan,dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang lain,promosi jabatan dan penghargaan.
ada tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu :
1.motivasi karena rasa takut.
2.motivasi karena insentif
3.motivasi karena pengembangan personal
nah dari ketiga cara tersebut cara ketigalah yang paling baik untuk memperngaruhi motivasi karyawan.

 PERAN MANAJEMEN KELUAR PERUSAHAAN (EXTERNAL FUNCTION OF A MANAGER)

·         Mewakili perusahaan di bidang pengadilan
·         Ambil bagian sebagai warga Negara biasa
·         Mengadakan hubungan dengan unsur-unsur masyarakat.

 AKTIVITAS DAN DISTRIBUSI TIAP LEVEL

   Manajer membuat rencana, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi kegiataan-kegiatan organisasi.  Dan fungsi-fungsi ini dilakukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang saling tergantung, saling berinteraksi dan saling berhubungan dari penetapan tujuan sampai pengawasan.

 FUNGSI-FUNGSI MANAJERIAL


1. Fungsi-fungsi Manajerial (Para Manajer melakukan sebagai berikut):
Ø  Perencanaan apa yang mereka lakukan
Ø  Mengorganisasi untuk mendukung rencana
Ø  Menyusun staf dalam organisasi beserta sumberdaya yang diperlukan
Ø  Pengarahan untuk mewujudkan rencana
Ø  Pengendalian sumberdaya
2. Peranan Manajerial:
Kerangka kerja Mintzberg membuat 10 peranan yang dimainkan manajer, dikelompokkan menjadi peranan antar perorangan, informasional dan aktivitas keputusan.
Peran Manajerial Menurut Mintzberg :
Peran Antar Pribadi (Interpersonal Roles)
-Sebagai tokoh (figurehead).Sebagai manajer kadang-kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan tugas-tugas seremonial seperti menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahannya, dll.- Sebagai pemimpin (leader), membimbing, mengarahkan dan memotivasi serta mengangkat pegawai.
-Sebagai penghubung (liaison), fungsi penghubung terhadap manajer di luar unitnya, bawahannya atau atasannya dan juga pihak lain yaitu dengan lingkunganya untuk tujuan bisnis.
Peran Informasional (Informational Roles)
-Memantau (monitor). Manajer secara konstan mencari informasi tentang kinerja unitnya, mendapatkan informasi yang berharga baik di dalam organisasi maupun dari lingkungan.
-Penerus informasi ke dalam (disseminator). Manajer berfungsi menyampaikan informasi yang berharga dari luar unitnya, atasannya atau dari lingkungan kepada orang-orang dalam unitnya.
-Juru bicara (Spokesperson). Manajer menyampaikan informasi yang berharga dari dalam unitnya kepada unit yang lain, atasannya atau orang-orang di lingkungannya.
Perana Keputusan (Decisional Roles)
-Kewirausahaan (Enterpreneur). Manajer membuat perbaikan yang lebih permanent, misalnya perubahan struktur organisasi.
-Menangani gangguan (Disturbance handler). Manajer mampu menghadapi keadaan yang tidak terduga.
-Pengalokasi sumberdaya (resource allocator). Manajer mampu mengalokasikan sumberdaya secara tepat.
-Juru runding (negotiator). Manajer mampu memecahkan masalah baik di dalam unitnya, antar unit ataupun unit dengan lengkungannya.
Peran Informasional (Informational Roles)
-Memantau (monitor). Manajer secara konstan mencari informasi tentang kinerja unitnya, mendapatkan informasi yang berharga baik di dalam organisasi maupun dari lingkungan.
-Penerus informasi ke dalam (disseminator). Manajer berfungsi menyampaikan informasi yang berharga dari luar unitnya, atasannya atau dari lingkungan kepada orang-orang dalam unitnya.
-Juru bicara (Spokesperson). Manajer menyampaikan informasi yang berharga dari dalam unitnya kepada unit yang lain, atasannya atau orang-orang di lingkungannya.
Peranan Keputusan (Decisional Roles)
-Kewirausahaan (Enterpreneur). Manajer membuat perbaikan yang lebih permanent, misalnya perubahan struktur organisasi.
-Menangani gangguan (Disturbance handler). Manajer mampu menghadapi keadaan yang tidak terduga.
-Pengalokasi sumberdaya (resource allocator). Manajer mampu mengalokasikan sumberdaya secara tepat.
-Juru runding (negotiator). Manajer mampu memecahkan masalah baik di dalam unitnya, antar unit ataupun unit dengan lengkungannya.
Fungsi-funngsi Manajemen Dari Beberapa Pakar
Fungsi-fungsi manajemen berkembang terus menjadi melebihi empat buah (banyak).
Luther Gullick
 Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja; Pengkoordinasian; Pelaporan; Pengawasan; Anggaran.
George Terry
 Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak (Actuating); Pengawasan.
James Stone
Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.
Kootz dan Donnel
Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai), Pembinaan kerja; Pengawasan.
Richard Griffin
Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.
Earnest Dale
Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (penyusunan pegawai) Presentasi; Pengawasan.
Hendry Foyal:
Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.
Lyndall Urwick:
Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Pemberikomando; Pengkoordinasian; pelaporan; Pengawasan.
Fungsi-fungsi manajemen dari yang dikemukakan para pakar itu bila di rekapitulasi adalah sebagai berikut:
Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak; Pimpinan; Pemberikomando; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja; Pengkoordinasian; Pelaporan; Presentasi; Pengawasan; Anggaran.

 FUNGSI MANAJEMEN DARI KETIGA TINGKATAN

Funsi-fungsi manajemen dari ketiga tingkatan manajemen yaitu :
1.Perencanaan (Planning)
Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana, berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana, merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1) Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2) Mengapa tindakan itu harus dikerjakan ?
3) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4) Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner, Planning adalah proses menetapkan sasaran/tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Proses menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2.Organisasi (Organizing)
Organisasi (Organizing) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Bila di tinjau dari proses, maka proses itu adalah proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara efektif.
Pengorganisasian atau Organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi satu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pada dasarnya organisasi hanya memiliki 4 ciri-ciri yaitu :
1. Mempunyai Tujuan dan Sasaran untuk dicapai dalam Organisasi.
2. Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari Organisasi tersebut.
3. Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga kerjasama.
4. Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.
Unsur – Unsur Organisasi
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1. Anggota organisasi.
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2. Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl ;
-Isi
-Keperluan
-Konteks
-Praktik-praktik pengelolaan
3. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
4. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
5. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).
6. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
7. Lingkungan (Environment)

Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.

No comments:

Post a Comment