FUNGSI MANAJER
Pada awal abad ke-20, seorang industrialis Perancis
bernama Henry Fayol, menjelaskan bahwa semua manajer menjalankan fungsi-fungsi
manajer, yaitu:
1) Perencanaan yang mencakup
mendefinisikan tujuan, menegakkan strategi dan mengembangkan rencana untuk
mengkoordinasikan kegiatan.
2) Pengorganisasian, yaitu
menetapkan apa tugas-tugas yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan,
bagaimana tugas-tugas itu dikelompokan, siapa melapor, kepada siapa dan di mana
keputusan itu harus diambil.
3) Memimpin yang mencakup
memotivasi bawahan, mengarahkan orang-orang lain, memilih saluran-saluran
komunikasi yang efektif dan memecahkan konflik-konflik.
4) Pengawasan (kontrol), yaitu
memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu, apakah sesuai dengan
yang telah direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan.
Setiap manajer bekerja dengan orang-orang dan
ide-idenya, selain itu juga harus selalu berhadapan dengan masalah-masalah yang
perlu dipecahkan. Seorang manajer harus mengetahui tentang aspek-aspek operatif
dan tekhnik-tekhnik kerja yang baik sebagai skill komunikatif dan
pemikiran-pemikiran yang kreatif.
TINGKATAN MANAJER
Tingkat-Tingkat Manajer
Berdasarkan luasnya aktivitas-aktivitas
organisasional sesuai dengan pertanggung jawabnya, maka klasifikasi manajer
terdiri atas:
a. Manajer fungsional (functional
manager), ialah bertanggung jawab untuk hanya satu aktivitas organisasional,
seperti produksi, pemasaran, penjualan atau keuangan.
b. Manajer umum (general manager),
dalam pengertian mengawasi suatu unit yang kompleks, seperti suatu perseroan
atau divisi pengoperasian yang berdiri sendiri yang bertanggung jawab untuk
semua aktivitas-aktivitas dari semua unit, baik produksi, pemasaran, penjualan
atau keuangan.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer
sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan
manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana
jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini
adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
·
Manejemen lini
pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area,
manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Manajer lini pertama
secara langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Mereka
merupakan tingkatan pertama atau kedua manajemen dan memegang jabatan sebagai
penyelia, manajer lini, kepala seksi, dan manajer kantor. Mereka bertanggung
jawab atas sekelompopk karyawan non manajemen. Perhatian mereka yang utama
adalah penerapan aturan dan prosedur untuk mencapai produksi yang efisien,
memberikan bantuan teknis, dan memotivasi bawahan. Jangka waktu pada tingkat
ini terbilang pendek , dengan penekanan pada pencapaian tujuan dari hari
kehari.
·
Manajemen
tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Manajer
menengah umumnya memiliki dua atau lebih tingkatan manajemen di bawahnya.
Mereka bertanggung jawab atas implementasi strategi secara keseluruhan dan
kebijakan yang ditentukan oleh manajer puncak. Manajer menengah umumnya
berurusan dengan masa depan yang tidak terlalu jauh dan diharapkan dapat
membina hubungan baik dengan sesama manajer di dalam organisasi, mendorong
kerja tim, dan menyelesaikan konflik.
·
Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial
Officer). Manajer puncak berada pada puncak hierarki dan bertanggung jawab atas
keseluruhan organisasi. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menentukan
tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut,
mengawasi dan menginterpretasikan lingkungan eksternal, serta mengambil
keputusan yang mempengaruhi seluruh organisasi. Mereka memandang kedepan
dalam jangka panjang , memperhatikan tren lingkungan secara umum, dan
keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Di antara tanggung jawab yang
paling penting untuk manajer puncak adalah mengkomunikasikan visi bersama untuk
organisasi, membentuk budaya perusahaan, dan menjaga semangat kewirausahaan
yang dapat membantu perusahaan menyeimbangi perusahaan yang cepat. Terlebih
pada masa sekarang, manajer puncak harus melibatkan pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan unik dari masing – masing karyawan.
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan
yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu
proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
PERAN MANAJER
PERAN MANAJER DALAM SUATU PERUSAHAAN (INTERNAL FUNCTION OF A MANAGER)
Dalam sebuah organisasi tentu peran
seorang manajer didalamnya sangat diperlukan bayangkan jika di dalam suatu
perusahaan tidak memiliki manajer maka bisa dipastikan bahwa perusahaan
tersebut akan bangkrut karena proses manajemen dalam perusahaan tersebut tidak
berjalan,walaupun simber daya alat dan infrastrukturnya legkap namun apabila
tidak ada yang mengatur maka hal itu tidak akan ada artinya oleh karena itu
peran manajer sangatlah vital.
Menjadi seorang manajer memang bukan
perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang
keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat
menjadi seorang manajer. seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah
dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan
diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya seorang manager, ada
manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apa bila dia
salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mau mendengarkan keluhan dari bawahanya.
Manajer yang hanya mau untuk
menyuruh-nyuruh saja tanpa mau dikoreksi apalagi disalahkan bukan seorang
manajer yang baik,dan hal itu dapat menurunkan kualitas dan kinerja dari para
bawahan yang dia bawahi,dan akhirnya berdampak kepada keuntungan atau
kelangsungan dari organisasi itu sendiri,agar perusahaan tidak menjadi korban
dari hal tersebut maka perlu dipilih seorang manajer yang baik yang mampu
mengatasi masalah dan memiliki ciri-ciri kepemimpinan yang komunikatif yaitu :
Gaya komunikasi seorang manajer ke
bawahanya apabila gaya bahasanya baik dan tidak terkesan memerintah maka
karyawan atau bawahan pun akan menurut dan merasa tidak dipaksa dalam
melaksanakan tugas mereka,sehingga mengakibatkan kinerja dalam organisasi
tersebut akan meningkat selain itu manajer juga harus mau dan mampu
mendengarkan bawahanya dengan penuh antusias dan perhatian sehingga akan
meninbulkan sikap empati dari bawahan kepada sang manajer dan hal itu akan membuat
bawahan betah untuk bekerja sama dengan manajer tersebut.
Menjadi seorang manajer memang bukan
perkara mudah,perlu betahun-tahun pengalaman dan jam terbang serta bidang
keilmuan yang mencukupi yang bisa menjadikan ia pantas disebut dan diangkat
menjadi seorang manajer. seorang manajer harus mampu untuk mengatasi masalah
dan mampu untuk meramalkan kejadian yang akan terjadi bila sebuah keputusan
diambil,namun tidak semua manajer itu berkerja selayaknya seorang manager,ada
manajer yang hanya bisa menyuruh-nyuruh dan tidak mau dikoreksi apa bila dia
salah dan tidak mau dikritik padahal pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mau mendengarkan keluhan dari bawahanya.
Selain itu seorang manajer juga
harus mampu untuk membangun pemahaman visi,misi dan tujuan organisasi atau
perusahaaan kepada para bawahanya,karena semakin paham bawahan maka akan
semakin emndurung mereka untuk aktif menyampaikan gagasan-gagasan dalam
mengembangkan kinerja organisasi atau perusahaan,dengan demikian citra
perusahaan dan prospek perusahaan kedepanya menjadi lebih baik lagi.
manajer
yang baik juga harus mampu untuk membuka saluran komunikasi yang multi arah
dalam arti tidak hanya manajer saya yang memberikan perintah dan
rencana-rencana namun manajer juga harus menampung spirasi-aspirasi dari
bawahanya sehingga para bawahan akan mengapresiasi sang atasan dan
sebaliknya,memang tidak mudah bagi seorang manajer untuk menerima pesan atau
gagasan dari bawahanya,karena posisi manajer lajuh lebih tinggi dibandingkan
dengan bawahan namun untuk tercapainya tujuan dari organisasi maka hal itu
harus dilakukkan,untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukkan manajer agar
efektifitas mendegarkan bawahan dapat tercapai
1.
seorang manajer harus memahami identitas dan khususnya karakter dari bawahanya,misalnya
kemampuan komunikasinya,keagresifan dalam bertanya,kadar emosi bawahanya,dan
pengetahuan tentang suatu masalah,hal ini menjadi penting karena untuk
memperkecil distorsi informasi ketika majnajer akan mendengarkan dan merespon
usulan atau apresiasi yang disampaikan oleh bawahanya
2.
seorang manajer harus memahami apa yang disampaikan bawahan termasuk dalam hal
isi dan tujuan penyampaian aspirasi,dengan semakin paham maka komunikasi akan
semakin lancar sehingga tidak akan ada multitafsir yang akan menggaburkan
komunikasi tersebut.
3.
selalu fokus dan penuh perhatian kedapa karyawan yang menyampaikan pesan atau
aspirasi,dan usahakan jangan memberikan kesan manajer melecehkan bawahanya,hal
ini penting untuk memberikan empati tinggi sehingga karyawan atau bawahan akan
merasa diperhatikan dan dihargai eksistenti dan usulanya.
Seperti dikatakan oleh Disraeli;
“manusia memerintah dengan kata-kata”. Artinya suatu perintah bisa menjadi
mubazir hanya karena tidak jelasnya pesan yang disampaikan manajer kepada
bawahannya. Karena itu manajer dengan kepemimpinan yang efektif adalah
seseorang yang mampu mengekspresikan ide dan membujuk orang untuk berbuat
sesuatu seperti yang diinginkannya. Dan dalam prakteknya dibutuhkan suatu
proses komunikasi dua arah dan bahkan multiarah. Jadi disitu ada yang
menyampaikan pesan dan ada yang mendengarkannya. Ini berlaku pada posisi
manajer dan karyawan baik suatu ketika sebagai penyampai pesan dan di saat lain
sebagai pendengar yang baik. Tak akan ada pembicara (karyawan) yang baik kalau
tidak ada pendengar (manajer) yang baik pula.
Sekali
lagi seorang manajer harus mampu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
bawahanya dengan baik,karena tugas utama seorang manajer adalah
"memerintah" bawahanya namun tentunya dengan cara-cara yang baik
pula,selain itu seorang manajer juga harus mampu untuk memotivasi bawahanya
agar mau untuk bekerja dengan lebih baik lagi demi tercapainya tujuan sebuah
organisasi atau perusahaan,dan kemampunan untuk memotivasi orang lain ini yang
sulit dicari karena kemampuan ini lahir dari dalam diri seorang manajer sendiri
bukan didapat dari pelajaran atau bangku kuliah sekalipun.
sebelum
lebih jauh membahas tentang kemampuan seorang manajer yaitu memotivasi,kita
akan bahas dahulu tentang apa itu motivasi,motivasi adalah sebuah kemampuan
khusus yang dimiliki oleh orang lain yang bisa mendorong untuk melakukkan
sesuatu,ada konsep motivasi dan itu terdiri atas dua faktor yaitu faktor
intrisik dan faktor ekstrinsik,faktor intrinsik meliputi minat pribadi,hasrat,keperluan
memenuhi kebutuhan,dan faktor ekstrinsik meliputi pujian dari orang
lain,promosi jabatan dan penghargaan.
ada
tiga cara yang umum dilakukkan untuk mempengaruhi atau memotivasi yaitu :
1.motivasi
karena rasa takut.
2.motivasi
karena insentif
3.motivasi
karena pengembangan personal
nah
dari ketiga cara tersebut cara ketigalah yang paling baik untuk memperngaruhi
motivasi karyawan.
PERAN MANAJEMEN KELUAR PERUSAHAAN (EXTERNAL FUNCTION OF A MANAGER)
·
Mewakili perusahaan di bidang pengadilan
·
Ambil bagian sebagai warga Negara biasa
·
Mengadakan hubungan dengan unsur-unsur
masyarakat.
AKTIVITAS DAN DISTRIBUSI TIAP LEVEL
Manajer membuat rencana, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengawasi kegiataan-kegiatan organisasi. Dan fungsi-fungsi ini dilakukan dalam bentuk
kegiatan-kegiatan yang saling tergantung, saling berinteraksi dan saling
berhubungan dari penetapan tujuan sampai pengawasan.
FUNGSI-FUNGSI MANAJERIAL
1. Fungsi-fungsi Manajerial (Para Manajer melakukan
sebagai berikut):
Ø Perencanaan apa yang mereka lakukan
Ø Mengorganisasi untuk mendukung rencana
Ø Menyusun staf dalam organisasi beserta sumberdaya
yang diperlukan
Ø Pengarahan untuk mewujudkan rencana
Ø Pengendalian sumberdaya
2. Peranan Manajerial:
Kerangka kerja Mintzberg membuat 10 peranan yang
dimainkan manajer, dikelompokkan menjadi peranan antar perorangan,
informasional dan aktivitas keputusan.
Peran Manajerial Menurut Mintzberg :
Peran Antar Pribadi (Interpersonal Roles)
-Sebagai tokoh (figurehead).Sebagai manajer
kadang-kadang berperan sebagai seorang tokoh dengan melakukan tugas-tugas
seremonial seperti menyambut tamu, menghadiri pesta perkawinan bawahannya,
dll.- Sebagai pemimpin (leader), membimbing, mengarahkan dan memotivasi serta
mengangkat pegawai.
-Sebagai penghubung (liaison), fungsi penghubung
terhadap manajer di luar unitnya, bawahannya atau atasannya dan juga pihak lain
yaitu dengan lingkunganya untuk tujuan bisnis.
Peran Informasional (Informational Roles)
-Memantau (monitor). Manajer secara konstan mencari
informasi tentang kinerja unitnya, mendapatkan informasi yang berharga baik di
dalam organisasi maupun dari lingkungan.
-Penerus informasi ke dalam (disseminator). Manajer
berfungsi menyampaikan informasi yang berharga dari luar unitnya, atasannya
atau dari lingkungan kepada orang-orang dalam unitnya.
-Juru bicara (Spokesperson). Manajer menyampaikan
informasi yang berharga dari dalam unitnya kepada unit yang lain, atasannya atau
orang-orang di lingkungannya.
Perana Keputusan (Decisional Roles)
-Kewirausahaan (Enterpreneur). Manajer membuat
perbaikan yang lebih permanent, misalnya perubahan struktur organisasi.
-Menangani gangguan (Disturbance handler). Manajer
mampu menghadapi keadaan yang tidak terduga.
-Pengalokasi sumberdaya (resource allocator).
Manajer mampu mengalokasikan sumberdaya secara tepat.
-Juru runding (negotiator). Manajer mampu memecahkan
masalah baik di dalam unitnya, antar unit ataupun unit dengan lengkungannya.
Peran Informasional (Informational Roles)
-Memantau (monitor). Manajer secara konstan mencari
informasi tentang kinerja unitnya, mendapatkan informasi yang berharga baik di
dalam organisasi maupun dari lingkungan.
-Penerus informasi ke dalam (disseminator). Manajer
berfungsi menyampaikan informasi yang berharga dari luar unitnya, atasannya
atau dari lingkungan kepada orang-orang dalam unitnya.
-Juru bicara (Spokesperson). Manajer menyampaikan
informasi yang berharga dari dalam unitnya kepada unit yang lain, atasannya atau
orang-orang di lingkungannya.
Peranan Keputusan (Decisional Roles)
-Kewirausahaan (Enterpreneur). Manajer membuat
perbaikan yang lebih permanent, misalnya perubahan struktur organisasi.
-Menangani gangguan (Disturbance handler). Manajer
mampu menghadapi keadaan yang tidak terduga.
-Pengalokasi sumberdaya (resource allocator).
Manajer mampu mengalokasikan sumberdaya secara tepat.
-Juru runding (negotiator). Manajer mampu memecahkan
masalah baik di dalam unitnya, antar unit ataupun unit dengan lengkungannya.
Fungsi-funngsi Manajemen Dari Beberapa Pakar
Fungsi-fungsi manajemen berkembang terus menjadi
melebihi empat buah (banyak).
Luther Gullick
Perencanaan;
Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja; Pengkoordinasian;
Pelaporan; Pengawasan; Anggaran.
George Terry
Perencanaan;
Pengorganisasian; Penggerak (Actuating); Pengawasan.
James Stone
Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.
Kootz dan Donnel
Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan
pegawai), Pembinaan kerja; Pengawasan.
Richard Griffin
Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.
Earnest Dale
Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (penyusunan
pegawai) Presentasi; Pengawasan.
Hendry Foyal:
Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.
Lyndall Urwick:
Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian;
Pemberikomando; Pengkoordinasian; pelaporan; Pengawasan.
Fungsi-fungsi manajemen dari yang dikemukakan para
pakar itu bila di rekapitulasi adalah sebagai berikut:
Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak;
Pimpinan; Pemberikomando; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja;
Pengkoordinasian; Pelaporan; Presentasi; Pengawasan; Anggaran.
FUNGSI MANAJEMEN DARI KETIGA TINGKATAN
Funsi-fungsi manajemen dari ketiga tingkatan
manajemen yaitu :
1.Perencanaan (Planning)
Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana.
Menyusun rencana, berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya
harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat
sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana, merumuskan
bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1) Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2) Mengapa tindakan itu harus dikerjakan ?
3) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4) Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu ?
Menurut Stoner, Planning adalah proses menetapkan
sasaran/tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Proses
menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
target dan tujuan organisasi.
2.Organisasi
(Organizing)
Organisasi
(Organizing) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Bila di
tinjau dari proses, maka proses itu adalah proses menyangkut bagaimana strategi
dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur
organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara efektif.
Pengorganisasian
atau Organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama
lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian
bertujuan membagi satu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih
kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibagi-bagi tersebut.
Pada
dasarnya organisasi hanya memiliki 4 ciri-ciri yaitu :
1.
Mempunyai Tujuan dan Sasaran untuk dicapai dalam Organisasi.
2.
Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari Organisasi tersebut.
3.
Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga kerjasama.
4.
Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.
Unsur
– Unsur Organisasi
Unsur
dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
1.
Anggota organisasi.
Yaitu,
Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta
terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam
kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa,
pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam
kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek
perilaku manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat
dalam kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga
dalam kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak
tempat impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
2.
Pekerjaan dalam organisasi
Pekerjaan
ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini
menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai
oleh tiga dimensi universl ;
-Isi
-Keperluan
-Konteks
-Praktik-praktik
pengelolaan
3.
Man
Man
(orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut
dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari
semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi
dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai
dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua
itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
4.
Kerjasama
Kerjasama
merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi
administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
5.
Tujuan Bersama
Tujuan
merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang
akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa
yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai
melalui prosedur, program, pola (network).
6.
Peralatan (Equipment)
Unsur
yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana,
berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah,
gedung/bangunan/kantor).
7.
Lingkungan (Environment)
Faktor
lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan
(regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.
No comments:
Post a Comment