Saturday, 22 November 2014

Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar


Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar
Jika produk dikenakan pajak t per unit, maka akan terjadi perubahan keseimbangan pasar atas produk tersebut, baik harga maupun jumlah keseimbangan. Biasanya tanggungan pajak sebagian dikenakan kepada konsumen sehingga harga produk akan naik dan jumlah barang yang diminta akan berkurang. Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena pajak. 
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen :   tk =  Pe‘ – Pe
Beban pajak yang ditanggung oleh produsen :    tp =  t – tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah :    T  =  t x Qe
Contoh soal  :
Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi permintaan P = 7 + Q dan fungsi penawaran
P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
1.    Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak ?
2.    Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ?
3.    Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produsen ?
Jawab :
1.    Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd =      Qs
7 + Q    =  16 – 2Q                              P  =  7 + Q
3Q        =  9                                         P  =  7 + 3
Qe =  3                                         Pe =  10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 )
Keseimbangan pasar sesudah pajak
Fungsi penawaran menjadi :
P    =  16 – 2Q + t
=  16 – 2Q + 3
=  19 – 2Q                                           Os     =      Qd
19 – 2Q  =   7 + Q
3Q     =    12
Qe‘  =    4
P     =  19 – 2Q
=  19 – 8
Pe‘   =  11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E’ ( 4,11 )
1.    T    =  t x Qe
=  3 . 4
=  12  ( Besarnya penerimaan pajak oleh pemerintah Rp. 12,- )
1.    tk =  Pe‘ – Pe
=  11 – 10
=  1  ( Besar pajak yang ditanggung konsumen Rp. 1,- )
tp =  t – tk
=  3 – 1
=  2  ( Besar pajak yang ditanggung produsen Rp. 2,- )
Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah.
Jika produk dikenakan subsidi s per unit, maka akan terjadi penurunan harga produk sehingga keseimbangan pasar atas produk tersebut juga akan bergeser. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ – s
Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen :   sk =  Pe – Pe
Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen :    sp =  s – sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :    S  =  s x Qe
Contoh Soal  :
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P sedangkan penawarannya Qs =  -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang.
a.  Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b.  Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c.  Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d.  Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Jawab  ;
a.)    Keseimbangan pasar sebelum subsidi
Qd =     Qs Q  =  12 – 2P
12 – 2P  =  -4 + 2P                                         =  12 – 8
P       =   16                                           Qe =  4
Pe =    4       ( Keseimbangan pasar sebelum subsidi E = ( 4, 4 ))
b.)    Keseimbangan pasar sesudah subsidi :
Qd   =  12 – 2P    =>     P  =  ½ Qd + 6
Qs   =  -4 + 2P     =>     P  =  ½ Qs + 2
Sesudah Subsidi Fungsi Penawaran menjadi
P  =  ½ Q + 2 – 2
P  =  ½ Q
Sehingga Kesimbangan pasar sesudah subsidi menjadi :
- ½ Q + 6  =  ½ Q
Qe‘     =    6
P  =  ½ Q
Pe‘  =  3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi E’ = ( 6, 3 ) )
c.)     sk =  Pe – Pe‘                                                              sp =  s – sk
=   4 – 3                                                                              =  2 – 1
=  1                                                                                     =  1
(Besar subsidi untuk konsumen Rp. 1,- )     ( Besar subsidi untuk produsen = Rp. 1,- )
d.)  Subsidi yang diberikan pemerintah
S    =  s x Qe
=  2 . 6
=  12 
Pengaruh Pajak Pada Keseimbangan Pasar
Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang
ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi
permintaannya tetap.
Rumus
Fungsi Penawaran Setelah Pajak
Qs=b(p-t)+a atau Qs=a+b(p-t)
Pst=a+bQ+t atau Pst=Ps+t
RumusKeseimbanganPasarSebelumPajak (E)
PD=PS atauQd=Qs
RumusKeseimbanganPasarSetelahPajak (Et)
Pd=Pstatau Qs=Qst
Keteranngan
E = keseimbangan pasar
mula-mula
Et = keseimbangan pasar
setelah pajak
S = fungsipenawaranawal
St = Fungsi penawaran
setelah pajak
P = fungsipermintaan
Total Pajak yang diterimaPemerintah
T = t X Q padaKeseimbangansetelahpajak
Besarnyapajak yang ditanggungKonsumen
T konsumen= (Pet-Pe) X Qt
Besarnyapajak yang ditanggungProdusen
T Produsen= total Pajakygditerimapemerintah – pajak yang ditanggungKonsumen
Keterangan :
Pet :Koordinat P pada Keseimbangan Pasar setelah pajak
Pe :Koordinat P pada keseimbangan pasar sebelum pajak
Qt :Koordinat Q pada keseimbangan pasar setelah pajakContohSoal
Fungsi permintaan dan penawaran gula diberikan sebagai berikut :
P 12 Q
P 2Q
Pemerintah mengenakan pajak sebesar 4 pada setiap unit yang diproduksi.Tentukan :
1. Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak.
2. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak
3. Gambarkan kurvanya
4.Total Pajak yang diterima pemerintah.
5. Besar pajak yang ditanggung konsumen
6. Besarnya pajak yang ditanggung produsen.
Jawab :
Dari Soal Diketahui
Pd12 Q
Ps2Q
t = 4
1. Nilai Keseimabangan Pasar sebelum pajak adalah
Pd = Ps
12- Q = 2+Q
- 2Q = -10
Q = 5
Untuk Menentukan Nilai P Maka Nilai Q disubstitusikan ke salah satu fungsi
Permintaan atau Penawaran.
Pd = 12-Q
= 12 – 5
P = 7
Ps = 2+Q
= 2+5
P = 7
Jadi nilai keseimbangan pasar adalah Q = 5 dan P = 7. E(5,7)
2. Nilai Keseimbangan Pasar Setelah Pajak
Dari SoalDiketahui :
Pd12 Q
Ps2Q
t = 4
rumus Keseimbangan pasar setelah pajak adalah
Pst=a+bQ+t maka Pst=2+Q+4
Pst= 6+Q Untuk Mencari NilaiP ,Maka Nilai Q di substitusikan kepada fungsi Permintaan
Jadi Keseimbangan Pasar setelah pajak adalah Et(3,9)
3. Membuat kurva
a. Membuat grafik Penawaran
Untuk membuat grafik penawaran kita membutuhkan beberapa koordinat agar
bisa menarik garis permintaan pada kurva.Caranya dengan menggunakan table
dan fungsi permintaan (Pd).
Pd12 Q
Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3
b. Menentukan titik-titik koordinat penawaran dengan cara yang sama seperti a
tetapi meggunakan fungsi penawaran sebelum pajak (Ps)
Ps2 Q
Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
c. Perpotongan antara kurva permintaan dengan kurvapenawaran disitulah terjadi
keseimbangan pasar yaitu E(5,7)
d. Sedangkan untuk menggabarkan kurvakeseimbangan pasar setelah pajak kita
perlumen cari titik-titik koordinat dengan cara table dan menggunakan fungsi
Penawaran yang dikenai pajak(Pst).
PD=PSt
12 Q 6 Q
Q 3
JadiNilai Q setelahPajakAdalahQ=3
Q=3 di substitusikanpadaPd
Pd=12-Q
Pd=12-3
P=9
JadiNilai P setelahpajakadalahP=9Pst= 6+Q
Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jadi Dari table ini pun kita bisa tahu bahwa keseimbangan pasar setelah pajak
adalah Et(3,9)karena Koordinat tersebut ada pada fungsipenawaran yang
dipengaruhi pajak dan ada juga padakurva permintaan.
Dari proses a, b, c, d tersebut maka sekarang kita bisamembuatkurva
penawaran, kurva permintaan, dan kurva keseimbangan setelah pajak maupun
sebelum pajak.
Berikut adalah gambar kurvanya.
4. Total Pajak yang diterima Pemerintah adalah
T = Pajak x Q padaKeseimbangansetelahpajak
T= 4x3
T= 12
5. Besarnya pajak yang ditanggung konsumen adalah
tk= (Pet-Pe) xQt
tk= (9-7)x3
tk= 6
6. Besarnya pajak yang ditanggung produsen.
tProdusen=T Pemerintah-T konsumen
tp = 12-6
tp= 62.2

 PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Subsidi ( s ) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku dipasar lebih rendah sesuai dengan keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat meningkat.

 Fungsi penawaran setelah subsidi adalah F ( Q ) = P + S atau P =
F(Q ) – S
P1
P2
S 0
S 1
Q1 Q2 D
Keterangan :
Qs :nilai Q padakeseimbangan pasar setelah subsidi
s :Subsidi
Po :Nilai P pada keseimbangan pasar sebelum subsidi
Ps: Nilai P Pada keseimbangan pasar setelah subsidi
Sp :Subsidi untuk Produsen
SG :Subsidi Yang diberikan Pemerintah
Sk :Subsidi untuk konsumen
Keseimbangan Pasar Sebelum subsidi
Qd = Qs atau Pd=Ps
Keseimbangan setelah subsidi
Pd = Pss
Subsidi Untuk Konsumen
SK = ( Po – Ps ) Qs
Subsidi yang diberikan pemerintah
S = s . Qs
Besar Subsidi Untuk Produsen
SP = S – (( Po – Ps ) Qs)Contoh Soal ;
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Q = 12 – 2P sedangkan
penawarannya Q = -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap
unit barang.
a. berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Jawab ;
a.) jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi
Qd = Qs Q = 12 – 2P
12 – 2P = -4 + 2P = 12 – 8
4P = 16 Q = 4
P = 4
( Keseimbangan pasar sebelum subsidi So ( 4, 4 )
b.) Qd = 12 – 2P =>P = ½ Qd + 6 Pd = Pss
Qs = -4 + 2P =>P = - ½ Qs + 2 - ½ Q + 6 = ½ Q
Pss = ½ Q + 2 – 2 Q = 6
Pss = ½ Q
P = ½ Q
P = 3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi Ss ( 6, 3 )c.) besar subsidi untuk produsen
SK = ( Po – Ps ) Qs SP = S – (( Po – Ps )Qs
= ( 4 – 3 ) 6 = 12 – (( 4 – 3 ) 6 )
SK = 6 = 12 - 6
SG = Qs . s Sp = 6
= 6 . 2 = 12
( Besar subsidi untuk produsen Rp. 6,- )
( Besar subsidi untuk konsumen = Rp. 12,- )
d.) Subsidi yang diberikan pemerintah
S = s . Qs
= 2 . 6
= 12

 Pengaruh Pajak Pada Keseimbangan Pasar
Pajak yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Rumus
FungsiPenawaranSetelahPajak
Qs=b(p-t)+a atau Qs=a+b(p-t)
Pst=a+bQ+tatauPst=Ps+t
RumusKeseimbanganPasarSebelumPajak (E)
PD=PS atauQd=Qs
RumusKeseimbanganPasarSetelahPajak (Et)
Pd=Pstatau Qs=Qst
Keteranngan
E = keseimbangan pasar
mula-mula
Et = keseimbangan pasar
setelah pajak
S = fungsipenawaranawal
St = Fungsi penawaran
setelah pajak
P = fungsipermintaan
Total Pajak yang diterimaPemerintah
T = t X Q padaKeseimbangansetelahpajak
Besarnyapajak yang ditanggungKonsumen
T konsumen= (Pet-Pe) X Qt
Besarnyapajak yang ditanggungProdusen
T Produsen= total Pajakygditerimapemerintah – pajak yang ditanggungKonsumen
Keterangan :
Pet :Koordinat P pada Keseimbangan Pasar setelah pajak
Pe :Koordinat P pada keseimbangan pasar sebelum pajak
Qt :Koordinat Q pada keseimbangan pasar setelah pajakContohSoal
Fungsi permintaan dan penawaran gula diberikan sebagai berikut :
P 12 Q
P 2Q
Pemerintah mengenakan pajak sebesar 4 pada setiap unit yang diproduksi.Tentukan :
1. Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak.
2. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak
3. Gambarkan kurvanya
4.Total Pajak yang diterima pemerintah.
5. Besar pajak yang ditanggung konsumen
6. Besarnya pajak yang ditanggung produsen.
Jawab :
Dari Soal Diketahui
Pd12 Q
Ps2Q
t = 4
1. Nilai Keseimabangan Pasar sebelum pajak adalah
Pd = Ps
12- Q = 2+Q
- 2Q = -10
Q = 5
Untuk Menentukan Nilai P Maka Nilai Q disubstitusikan ke salah satu fungsi
Permintaan atau Penawaran.
Pd = 12-Q
= 12 – 5
P = 7
Ps = 2+Q
= 2+5
P = 7
Jadi nilai keseimbangan pasar adalah Q = 5 dan P = 7. E(5,7)
2. Nilai Keseimbangan Pasar Setelah Pajak
Dari SoalDiketahui :
Pd12 Q
Ps2Q
t = 4
rumus Keseimbangan pasar setelah pajak adalah
Pst=a+bQ+t maka Pst=2+Q+4
Pst= 6+QUntuk Mencari NilaiP ,Maka Nilai Q di substitusikan kepada fungsi Permintaan
Jadi Keseimbangan Pasar setelah pajak adalah Et(3,9)
3. Membuat kurva
a. Membuat grafik Penawaran
Untuk membuat grafik penawaran kita membutuhkan beberapa koordinat agar
bisa menarik garis permintaan pada kurva.Caranya dengan menggunakan table
dan fungsi permintaan (Pd).
Pd12 Q
Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3
b. Menentukan titik-titik koordinat penawaran dengan cara yang sama seperti a
tetapi meggunakan fungsi penawaran sebelum pajak (Ps)
Ps2 Q
Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
c. Perpotongan antara kurva permintaan dengan kurvapenawaran disitulah terjadi
keseimbangan pasar yaitu E(5,7)
d. Sedangkan untuk menggabarkan kurvakeseimbangan pasar setelah pajak kita
perlumen cari titik-titik koordinat dengan cara table dan menggunakan fungsi
Penawaran yang dikenai pajak(Pst).
PD=PSt
12 Q 6 Q
Q 3
JadiNilai Q setelahPajakAdalahQ=3
Q=3 di substitusikanpadaPd
Pd=12-Q
Pd=12-3
P=9
JadiNilai P setelah pajak adalah P=9 Pst= 6+Q
Q 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
P 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jadi Dari table ini pun kita bisa tahu bahwa keseimbangan pasar setelah pajak
adalah Et(3,9)karena Koordinat tersebut ada pada fungsipenawaran yang
dipengaruhi pajak dan ada juga padakurva permintaan.
Dari proses a, b, c, d tersebut maka sekarang kita bisamembuatkurva
penawaran, kurva permintaan, dan kurva keseimbangan setelah pajak maupun
sebelum pajak.
Berikut adalah gambar kurvanya.
4. Total Pajak yang diterima Pemerintah adalah
T = Pajak x Q padaKeseimbangansetelahpajak
T= 4x3
T= 12
5. Besarnya pajak yang ditanggung konsumen adalah
tk= (Pet-Pe) xQt
tk= (9-7)x3
tk= 6
6. Besarnya pajak yang ditanggung produsen.
tProdusen=T Pemerintah-T konsumen
tp = 12-6
tp= 62.2

 PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR
Subsidi ( s ) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen terhadap produk yang dihasilkan atau dipasarkan, sehingga harga yang berlaku dipasar lebih rendah sesuai dengan keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat meningkat. 

Fungsi penawaran setelah subsidi adalah F ( Q ) = P + S atau P =
F(Q ) – S
P1
P2
S 0
S 1
Q1 Q2 D
Keterangan :
Qs :nilai Q padakeseimbangan pasar setelah subsidi
s :Subsidi
Po :Nilai P pada keseimbangan pasar sebelum subsidi
Ps: Nilai P Pada keseimbangan pasar setelah subsidi
Sp :Subsidi untuk Produsen
SG :Subsidi Yang diberikan Pemerintah
Sk :Subsidi untuk konsumen
Keseimbangan Pasar Sebelum subsidi
Qd = Qs atau Pd=Ps
Keseimbangan setelah subsidi
Pd = Pss
Subsidi Untuk Konsumen
SK = ( Po – Ps ) Qs
Subsidi yang diberikan pemerintah
S = s . Qs
Besar Subsidi Untuk Produsen
SP = S – (( Po – Ps ) Qs)Contoh Soal ;
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Q = 12 – 2P sedangkan
penawarannya Q = -4 + 2P pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 2,- setiap
unit barang.
a. berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?
Jawab ;
a.) jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi
Qd = Qs Q = 12 – 2P
12 – 2P = -4 + 2P = 12 – 8
4P = 16 Q = 4
P = 4
( Keseimbangan pasar sebelum subsidi So ( 4, 4 )
b.) Qd = 12 – 2P =>P = ½ Qd + 6 Pd = Pss
Qs = -4 + 2P =>P = - ½ Qs + 2 - ½ Q + 6 = ½ Q
Pss = ½ Q + 2 – 2 Q = 6
Pss = ½ Q
P = ½ Q
P = 3
( Keseimbangan pasar setelah subsidi Ss ( 6, 3 )c.) besar subsidi untuk produsen
SK = ( Po – Ps ) Qs SP = S – (( Po – Ps )Qs
= ( 4 – 3 ) 6 = 12 – (( 4 – 3 ) 6 )
SK = 6 = 12 - 6
SG = Qs . s Sp = 6
= 6 . 2 = 12
( Besar subsidi untuk produsen Rp. 6,- )
( Besar subsidi untuk konsumen = Rp. 12,- )
d.) Subsidi yang diberikan pemerintah
S = s . Qs
= 2 . 6
= 12


Contoh Soal Keseimbangan Pasar (1)
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan X d = 19 – P, sedangkan penawarannya Xs = -8 + 2P2. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar?Contoh Soal Keseimbangan Pasar (2)
Xd = Xs
19 - P2 = -8 + 2P2
27 = 3P2
9 = P2
 P = 3
Xd = 19 - 32 = 10
Jadi Pe = 3

Xe = 10

1 comment: