Saturday 22 November 2014

MANAJER DAN LINGKUNGANNYA

MANAJER DAN LINGKUNGANNYA

Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil, semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan di mana organisasi tersebut berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Sebaiknya, organisasi akan mengalami masa kehancuran apabila organisasi tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan organisasi (organizational environment) dapat diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Pengertian lain tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi itu. Sebagian penulis mempengaruhi kinerja organisasi ke dalam dua jenis yaitu lingkungan langsung atau lingkungan tidak langsung. Penulis lainnya membagi lingkungan organisasi menjadi dua bagian yaitu lingkungan makro dengan lingkungan mikro. Pada bagian ini akan secara khusus mengkaji lingkungan eksternal perusahaan, baik yang bersifat langsung maupun yang secara umum dan lingkungan internal perusahaan.
A. Faktor Lingkungan Eksternal
            Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
            Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro.
1. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen. Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai factor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Factor-faktor yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah :
v  Pemasok berfungsi sebagai penyedia fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh perusahaan. Manajemen perlu menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok untuk menjamin bahwa proses dan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
v  Pelanggan atau konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Perbedaan itu disebabkan karena mereka memiliki latar belakang budaya, ekonomi, dan pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu manajemen perlu mengamati setiap perubahan perilaku dari konsumennya. Dalam organisasi bisnis jasa seperti transportasi, perhatian terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan komsumen menjadi sangat strategis.
v  Lembaga keuangan. Lembaga ini berperan sebagai penjamin sekaligus penyedia sumber dana dan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dewan ini telah banyak muncul lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan pinjamam dana bagi perusahaan yang membutuhkannya.
v  Pesaing. Persaingan yang semakin ketat mununtut manajemen untuk memperhatikan para pesaingnya. Manajemen harus terus waspada dan mengawasi setiap gerak-gerik pesaing. Dengan demikian, manajemen akan bisa menetukan strategi apa yang harus diambil untuk bisa bertahan dan memenangkan  persaingnnya.
v  Perantara adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor, pengecer dan sebagainya
v  Teknologi berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses pengoilahan yang berupoa penemuan baru baik peralatan maupun metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung dalam bidang ini misalnya lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
v  Pasar dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsure lingkungan eksternal mikro
2.  Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan mikro dilakukan secara umum.
Secara umum unsure-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut :
v  Keadaan alam
v  Politik dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan iklim ketenangan usaha
v  Hukum peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-undang perpajakan, perburuhan dan sebagainya
v  Perekonomian, tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat investasi dan sebagainya
v  Pendidikan dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
v  Social dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola hubungan antar individu dan sitem kerja samanya, sertta strata social
v  Kependudukan jumlah tingkat kelahiramn-kematian, penyebaran penduduk (misalnya urbanisasi dan transmigrasi), umur dan jenis kelamin
v  Hubungan internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa, nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya
B.     Lingkungan Umum Perusahaan
Lingkungan umum merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi hampir semua organisasi dipengaruhi oleh lingkungan tersebut.
Komponen-komponen dari lingkungan umum tersebut meliputi : demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik dan budaya.
v  Demografi. isu-isu penting yang perlu di amati oleh manajemen dalam lingkungan demografi itu antara lain adalah perubahan tentang struktur umur penduduk, permasalahan jenis kelamin, ras, peluang kerja dan pengangguran, serta masalah-masalah yang menyangkut urbanisasi
v  Ekonomi. Lingkungan ekonomi yang mempengaruhi prestasi kerja dari suatu organisasi meliputi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, perubahan selera dan pola pengeluaran konsumen yang diakibatkan dari perubahan pendapatan. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak terhadap praktik manajemen.
v  Alam. Sumber daya alam memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh organisasi. Ketersediaan bahan-bahan akan menjamin kelancaran kerja dari organisasi.
v  Teknologi. Lingkungan teknologi merupakan kekuatan yang dapat menciptakan produk dan pasar baru. Manajemen perlu mengamati setiap perkembangan penggunaan teknologi. Teknologi yang canggih akan dapat menciptakan daya saing yang kuat bagi organisasi yang pada akhirnya akan mengubah cara kerja organisasi
v  Politik. Kebijakan-kebijakan yang buat oleh pemerintah sering kali bermuatan politis sehingga kebijakan itu biasanya berlawanan arah dengan misi dan tujuan organisasi. Ada beberapa organisasi yang diuntungkan dari kebijakan politik tersebut dan ada pula organisasi yang di rugikan.
v  Sosial dan Budaya. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kehidupan organisasi tidak terlepas dari dinamika lingkungan disekitarnya. Masyarakat dan budaya merupakan kekuatan yang secara umum mempengaruhi.
Kehidupan organisasi yang tercermin dari persepsi,nilai-nilai kemasyarakatan dan agama,perilaku dan kepercayaan.
C.    Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal ini juga berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi.
1.    Pekerja/karyawan. Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh pekerja dan manajer memilik kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan berupa upah dan gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba.
2.  Dewan Komisaris. Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Oleh karena itu dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan komisaris akan selalu memantau kegiatan dan mengawasin, memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kependudukan dewan komisaris di dalam perusahaan adalah independen terhadap manajemen.
3.    Pemegang Saham. Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan pada seberapa besar sumbangan (saham) mereka terhadap perusahaan.
D.    Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Untuk dapat melihat bentuk pengaruh lingkungan terhadap organisasi manajemen disini akan dikemukakan satu model yang diperkenalkan oleh James D. Thomson. Dalam model ini Thomson membagi dua dimensi utama yang digunakan yaitu 1). Tingkat perubahan dan 2) tingkat homogenitas. Tingkat perubahan akan melihat sejauh mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan stabil dan perubahan dinamis.
Beberapa strategi yang dapat diambil dalam rangka menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain pertama, melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan. Tindakan ini dilakukan manakala kekuatan lingkungan tidak dapat dirubah. Organisasi dapat melakukan penyesuaian dengan mengubah organisasi struktur atau desainnya. Kedua, melakukan pemantauan lingkungan secara tidak langsung. Dalam hal ini manajer terus memantau perkembangan lingkungan dengan mencari informasi dari berbagai media. Ketiga, mempengaruhin lingkungan langsung Alternatif dari tindakan ini adalah melakukan lobi, pemasangan iklan, dan perundingan-perundingan dengan pihak-pihak terkait.
E.  Manajemen dan Globalisasi
Manajemen tidak hanya bekerja dalam lingkungan internal dan eksternal domestik saja. Akan tetapi manajer juga perlu mempertimbangkan pengaruh kekuatan-kekuatan global dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengaruh kekuatan global itu biasanya sangat dirasakan oleh manajer yang bekerja pada organisasi yang skalanya luas atau sering disebut Go International. Michael Porter mengajukan empat unsur pokok yang berkaitan dengan lingkungan (faktor keunggulan bersaing) agar bisa tetap kompetitif dalam ekonomi global yakni :
1.  Strategi struktur dan persaingan perusahaan. Kondisi dalam suatu bangsa yang mempengaruhin cara kerja organisasi berhubungan satu dengan yang lainnya. Persaingan demostik mendorong inovasi dan pengembangan keunggulan bersaing
2.   Kondisi permintaan. Permintaan demostik terhadap produk dan jasa suatu industri. Bila pelanggan meminta maka perusahaan harus menanggapi dengan produk dan jasa bermutu tinggi dan inovatif
3.    Faktor kondisi. Komponen-komponen yang terkait dalam menghasilkan barang-barang dan jasa seprti pekerja terampil infrastruktur ekonomi dan adanya bahan-bahan mentah atau sumber daya alam
4.    Industri terkait dan pendukung. Adanya negara atau industri pemasok yang bersaing secara internasional. Kemampuan untuk menyediakan sumber daya input dan jasa yang diperlukan untuk mendukung produksi barang.
Perbedaan yang mendasar antara mengelola dalam lingkungan nasional dan lingkungan global adalah terletak pada penyusuaian dan keharusan untuk menerima perbedaan dari negara asing. Namun perbedaan tersebut tidak berarti harus menghilangkan nilai-nilai dan tata cara kerja sesuai dengan norma yang bersangkutan. Perbedaan dijadikan sebagai pedoman untuk memantapkan langkah karena organisasi harus masuk dalam lingkungan persaingan global antara bangsa-bangsa di dunia.
D. Tanggung Jawab Soal Manajer
            Perubahan konsep manajerial dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Seorang manajer mempunyai tanggung jawab social atas keputusan-keputusan yang diambil, mengapa dikatakan demikian karena mempengaruhi dalam pencapaian tujuan organisasi baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka panjang, disamping itu juga menyangkut hajat hidup orang banyak yang kesemuanya menggantungkan dirinya kepada organisasi tersebut (ini kalau dilihat dari segi dimana seseorang bekerja). Atas dasar ini maka seorang manajer dituntut untuk dapat mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of manager). Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam etika berusaha ini, yaitu hukum; peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang dikeluarkan oleh pemerintah; kode etik industri dan perusahaan tekanan-tekanan sosial; tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi.
E. Lingkungan internal dunia usaha
            Lingkungan internal dunia usaha adalah factor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Factor-faktor tersebut masih berada dalam jangkauan keputusan yang diambil oleh pihak pelaksana dunia usaha, sehingga dapat dikuasai langsung (controllable)
Factor-faktor yang termasuk lingkungan internal  dunia usaha adalah :
Tenaga kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi lingkungan kerja fisik dan nonfisik, upah dan gaji jaminan hari tua, pengembangannya dan sebagainya
Peralatan dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan / perawatan, pembebanan, penerapan teknologi baru dan sebagainya
Modal : para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana
Bahan mentah, penolong, barang setengah jadi dan barang jadi : pergudangan, arus aliran fisiknya dan sebagainya
System informasi dan administrasi untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi manajemen, misalnya buku-buku anggaran pembelian bahan, rencana penjualan, laporan penggunaan/ realisasi dana dan sebagainya
            Unsur-unsur lingkungan baik eksternal maupun internal secara simulate berpengaruh timbale balik terhadap dunia usaha. Hal ini berarti kehidupan dunia usaha juga mempengaruhi lingkungan. Dengan demikian, dunia usaha dituntut pula tanggung jawabnya terhadap kehidupan masyarakat luas.
Contoh pengaruh timbal balik antara lingkungan dan dunia usaha :
-          Lingkungan eksternal makro : dunia usaha turut serta meningkatkan perekonomian masyarakat (tingkat pendapatan mereka bertambah) sebab factor-faktor produksi yang mereka serahkan dibayar oleh dunia usaha. Adanya peningkatan taraf kehidupan menyebabkan permintaan akan hasil-hasil produksi dari dunia usaha juga meningkat. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dunia usaha tetap berlangsung bahkan semakin berkembang
-          Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia bahan mentah sangat tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan bahan mentah untuk menghasilkan alat pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia usaha berarti pula dibutuhkan bahan mentah yang lebih banyak.

-          Lingkungan internal : apalagi lingkungan kerja menyenangkan dan kesejahteraan serta pengembangan karyawan / pekerja diperhatikan, maka semangat kerja akan semakin tinggi. Prestasi kerja yang tinggi akan menguntungkan dunia usaha.

No comments:

Post a Comment