MANAJER DAN LINGKUNGANNYA
Setiap
organisasi, baik yang berskala besar, menengah maupun kecil, semuanya akan
berinteraksi dengan lingkungan di mana organisasi tersebut berada. Lingkungan
itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan sehingga, organisasi yang bisa
bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungan. Sebaiknya, organisasi akan mengalami masa kehancuran apabila
organisasi tersebut tidak memperhatikan perkembangan dan perubahan lingkungan
di sekitarnya. Lingkungan organisasi (organizational environment) dapat
diartikan sebagai kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Pengertian
lain tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa
lingkungan merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di
luar organisasi tersebut dan secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi
itu. Sebagian penulis mempengaruhi kinerja organisasi ke dalam dua jenis yaitu
lingkungan langsung atau lingkungan tidak langsung. Penulis lainnya membagi
lingkungan organisasi menjadi dua bagian yaitu lingkungan makro dengan
lingkungan mikro. Pada bagian ini akan secara khusus mengkaji lingkungan
eksternal perusahaan, baik yang bersifat langsung maupun yang secara umum dan
lingkungan internal perusahaan.
A.
Faktor Lingkungan Eksternal
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar organisasi,
dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu
oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan
keputusan yang akan dibuat. Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi
contohnya yaitu perubahan perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen
atau masyarakat, perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan
makro.
1.
Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung
terhadap kegiatan manajemen. Lengkunagan eksternal mikro diartikan sebagai
factor-faktor di luar rumah tangga produksi atau dunia usaha yang berpengaruh
langsung terhadap kegiatan dunia usaha.
Factor-faktor
yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah :
v Pemasok
berfungsi sebagai penyedia fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Manajemen perlu menjalin kerja sama yang baik dengan pemasok untuk
menjamin bahwa proses dan kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
v Pelanggan
atau konsumen memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Perbedaan itu
disebabkan karena mereka memiliki latar belakang budaya, ekonomi, dan
pendidikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu manajemen perlu mengamati setiap
perubahan perilaku dari konsumennya. Dalam organisasi bisnis jasa seperti
transportasi, perhatian terhadap aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan
komsumen menjadi sangat strategis.
v Lembaga
keuangan. Lembaga ini berperan sebagai penjamin sekaligus penyedia sumber dana
dan keuangan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dewan ini telah banyak muncul
lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan pinjamam dana bagi perusahaan yang
membutuhkannya.
v Pesaing.
Persaingan yang semakin ketat mununtut manajemen untuk memperhatikan para
pesaingnya. Manajemen harus terus waspada dan mengawasi setiap gerak-gerik
pesaing. Dengan demikian, manajemen akan bisa menetukan strategi apa yang harus
diambil untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingnnya.
v Perantara
adalah pihak-pihak yang berperan dalam penyebaran hasil-hasil produksi dari
produsen ke tangan konsumen hingga siap dikonsumsi, misalnya distributor,
pengecer dan sebagainya
v Teknologi
berkaitan secara langsung dengan perkembangan proses pengoilahan yang berupoa
penemuan baru baik peralatan maupun metode kerjanya. Lembaga yang berkecimpung
dalam bidang ini misalnya lembaga RIstek, Litbang dan sebagainya
v Pasar
dalam arti luas. Meskipun letaknya berada di luar kegiatan produksi, tetapi
karena seluruh hasil produksi adalah untuk melayani (dijual ke) pasar, maka
semua pihak yang terlibat dan berada di dalam pasar termasuk unsure lingkungan
eksternal mikro
2.
Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak
langsung. Masing-masing anggota dunia usaha memiliki perbedaan dalam memberikan
factor-faktor yang secara kongkret dapat dimasukkan ke dalam lingkungan
eksternal makro atau mikro. Hal ini disebabkan oleh sifat majemuk kegiatan
dunia usaha. Oleh karena itu pertimbangan pemilihan factor eksternal makro dan
mikro dilakukan secara umum.
Secara
umum unsure-unsur lingkungan eksternal makro dunia usaha adalah sebagai berikut
:
v Keadaan
alam
v Politik
dan hankam, keadaan politik dan pertahanan keamanan secara umum menciptakan
iklim ketenangan usaha
v Hukum
peraturan perundangan-undanagan yang berlaku misalnya undang-undang perpajakan,
perburuhan dan sebagainya
v Perekonomian,
tingkat pendapatan, pola-pola pemenuhan kebutuhan masyarakat, tingkat investasi
dan sebagainya
v Pendidikan
dan teknologi tingkat kecerdasan kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan
penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi pada umumnya
v Social
dan kebudayaan : pandangan dan nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti
terwujud dalam norma-norma etika dan social, kepercayaan, agama, kesenian, pola
hubungan antar individu dan sitem kerja samanya, sertta strata social
v Kependudukan
jumlah tingkat kelahiramn-kematian, penyebaran penduduk (misalnya urbanisasi
dan transmigrasi), umur dan jenis kelamin
v Hubungan
internasional : mencakup banyak hal seperti proteksi bahan barang dan jasa,
nialai tukar mata uang teknologi, kebudayaan, polkam dan sebagainya
B.
Lingkungan Umum Perusahaan
Lingkungan
umum merupakan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja
organisasi hampir semua organisasi dipengaruhi oleh lingkungan tersebut.
Komponen-komponen
dari lingkungan umum tersebut meliputi : demografi, ekonomi, alam, teknologi,
politik dan budaya.
v Demografi.
isu-isu penting yang perlu di amati oleh manajemen dalam lingkungan demografi
itu antara lain adalah perubahan tentang struktur umur penduduk, permasalahan
jenis kelamin, ras, peluang kerja dan pengangguran, serta masalah-masalah yang
menyangkut urbanisasi
v Ekonomi.
Lingkungan ekonomi yang mempengaruhi prestasi kerja dari suatu organisasi
meliputi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendapatan masyarakat, perubahan
selera dan pola pengeluaran konsumen yang diakibatkan dari perubahan
pendapatan. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi baik secara langsung maupun
tidak terhadap praktik manajemen.
v Alam.
Sumber daya alam memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh organisasi.
Ketersediaan bahan-bahan akan menjamin kelancaran kerja dari organisasi.
v Teknologi.
Lingkungan teknologi merupakan kekuatan yang dapat menciptakan produk dan pasar
baru. Manajemen perlu mengamati setiap perkembangan penggunaan teknologi.
Teknologi yang canggih akan dapat menciptakan daya saing yang kuat bagi
organisasi yang pada akhirnya akan mengubah cara kerja organisasi
v Politik.
Kebijakan-kebijakan yang buat oleh pemerintah sering kali bermuatan politis
sehingga kebijakan itu biasanya berlawanan arah dengan misi dan tujuan
organisasi. Ada beberapa organisasi yang diuntungkan dari kebijakan politik
tersebut dan ada pula organisasi yang di rugikan.
v Sosial
dan Budaya. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa kehidupan
organisasi tidak terlepas dari dinamika lingkungan disekitarnya. Masyarakat dan
budaya merupakan kekuatan yang secara umum mempengaruhi.
Kehidupan
organisasi yang tercermin dari persepsi,nilai-nilai kemasyarakatan dan agama,perilaku
dan kepercayaan.
C.
Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan
internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu
sendiri dan sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal ini
juga berpengaruh secara langsung terhadap kinerja dari sebuah organisasi.
1.
Pekerja/karyawan. Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input
yang berharga yang dimiliki oleh pekerja dan manajer memilik
kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan
berupa upah dan gaji yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara manajer
menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan
dan laba.
2. Dewan
Komisaris. Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya
terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya.
Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Oleh
karena itu dewan komisaris diperlukan untuk mewakili kepentingan para pemegang
saham. Dewan komisaris akan selalu memantau kegiatan dan mengawasin, memastikan
kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kependudukan dewan komisaris di dalam
perusahaan adalah independen terhadap manajemen.
3.
Pemegang Saham. Para pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab
tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan pada seberapa
besar sumbangan (saham) mereka terhadap perusahaan.
D.
Hubungan Lingkungan dan Organisasi
Untuk
dapat melihat bentuk pengaruh lingkungan terhadap organisasi manajemen disini
akan dikemukakan satu model yang diperkenalkan oleh James D. Thomson. Dalam
model ini Thomson membagi dua dimensi utama yang digunakan yaitu 1). Tingkat
perubahan dan 2) tingkat homogenitas. Tingkat perubahan akan melihat sejauh
mana stabilitas suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan
stabil dan perubahan dinamis.
Beberapa
strategi yang dapat diambil dalam rangka menghadapi perubahan lingkungan dan
ketidakpastian itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain pertama,
melakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan. Tindakan ini dilakukan
manakala kekuatan lingkungan tidak dapat dirubah. Organisasi dapat melakukan penyesuaian
dengan mengubah organisasi struktur atau desainnya. Kedua, melakukan pemantauan
lingkungan secara tidak langsung. Dalam hal ini manajer terus memantau
perkembangan lingkungan dengan mencari informasi dari berbagai media. Ketiga,
mempengaruhin lingkungan langsung Alternatif dari tindakan ini adalah melakukan
lobi, pemasangan iklan, dan perundingan-perundingan dengan pihak-pihak terkait.
E.
Manajemen dan Globalisasi
Manajemen
tidak hanya bekerja dalam lingkungan internal dan eksternal domestik saja. Akan
tetapi manajer juga perlu mempertimbangkan pengaruh kekuatan-kekuatan global
dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Pengaruh kekuatan global itu biasanya
sangat dirasakan oleh manajer yang bekerja pada organisasi yang skalanya luas
atau sering disebut Go International. Michael Porter mengajukan empat unsur
pokok yang berkaitan dengan lingkungan (faktor keunggulan bersaing) agar bisa
tetap kompetitif dalam ekonomi global yakni :
1. Strategi
struktur dan persaingan perusahaan. Kondisi dalam suatu bangsa yang
mempengaruhin cara kerja organisasi berhubungan satu dengan yang lainnya.
Persaingan demostik mendorong inovasi dan pengembangan keunggulan bersaing
2.
Kondisi permintaan. Permintaan demostik terhadap produk dan jasa suatu
industri. Bila pelanggan meminta maka perusahaan harus menanggapi dengan produk
dan jasa bermutu tinggi dan inovatif
3.
Faktor kondisi. Komponen-komponen yang terkait dalam menghasilkan
barang-barang dan jasa seprti pekerja terampil infrastruktur ekonomi dan adanya
bahan-bahan mentah atau sumber daya alam
4.
Industri terkait dan pendukung. Adanya negara atau industri pemasok yang
bersaing secara internasional. Kemampuan untuk menyediakan sumber daya input
dan jasa yang diperlukan untuk mendukung produksi barang.
Perbedaan
yang mendasar antara mengelola dalam lingkungan nasional dan lingkungan global
adalah terletak pada penyusuaian dan keharusan untuk menerima perbedaan dari
negara asing. Namun perbedaan tersebut tidak berarti harus menghilangkan
nilai-nilai dan tata cara kerja sesuai dengan norma yang bersangkutan.
Perbedaan dijadikan sebagai pedoman untuk memantapkan langkah karena organisasi
harus masuk dalam lingkungan persaingan global antara bangsa-bangsa di dunia.
D.
Tanggung Jawab Soal Manajer
Perubahan konsep manajerial dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Seorang
manajer mempunyai tanggung jawab social atas keputusan-keputusan yang diambil,
mengapa dikatakan demikian karena mempengaruhi dalam pencapaian tujuan
organisasi baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka panjang, disamping itu
juga menyangkut hajat hidup orang banyak yang kesemuanya menggantungkan dirinya
kepada organisasi tersebut (ini kalau dilihat dari segi dimana seseorang
bekerja). Atas dasar ini maka seorang manajer dituntut untuk dapat
mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of manager). Ada lima faktor
yang mempengaruhi keputusan manajer dalam etika berusaha ini, yaitu hukum;
peraturan-peraturan pemerintah termasuk di dalamnya undang-undang yang
dikeluarkan oleh pemerintah; kode etik industri dan perusahaan tekanan-tekanan
sosial; tegangan antar standar perorangan dan kebutuhan organisasi.
E.
Lingkungan internal dunia usaha
Lingkungan internal dunia usaha adalah factor-faktor yang berada di dalam
kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Factor-faktor
tersebut masih berada dalam jangkauan keputusan yang diambil oleh pihak
pelaksana dunia usaha, sehingga dapat dikuasai langsung (controllable)
Factor-faktor
yang termasuk lingkungan internal dunia usaha adalah :
Tenaga
kerja dalam arti pekerja atau karyawan : meliputi lingkungan kerja fisik dan
nonfisik, upah dan gaji jaminan hari tua, pengembangannya dan sebagainya
Peralatan
dan mesin-mesin : tata letak, pemeliharaan / perawatan, pembebanan, penerapan
teknologi baru dan sebagainya
Modal
: para pemilik/penyetor modal, pengelolaan dana
Bahan
mentah, penolong, barang setengah jadi dan barang jadi : pergudangan, arus
aliran fisiknya dan sebagainya
System
informasi dan administrasi untuk kepentingan pengambilan keputusan bagi
manajemen, misalnya buku-buku anggaran pembelian bahan, rencana penjualan,
laporan penggunaan/ realisasi dana dan sebagainya
Unsur-unsur lingkungan baik eksternal maupun internal secara simulate
berpengaruh timbale balik terhadap dunia usaha. Hal ini berarti kehidupan dunia
usaha juga mempengaruhi lingkungan. Dengan demikian, dunia usaha dituntut pula
tanggung jawabnya terhadap kehidupan masyarakat luas.
Contoh
pengaruh timbal balik antara lingkungan dan dunia usaha :
-
Lingkungan eksternal makro : dunia usaha turut serta meningkatkan perekonomian
masyarakat (tingkat pendapatan mereka bertambah) sebab factor-faktor produksi
yang mereka serahkan dibayar oleh dunia usaha. Adanya peningkatan taraf
kehidupan menyebabkan permintaan akan hasil-hasil produksi dari dunia usaha
juga meningkat. Hal ini berarti pula bahwa kegiatan dunia usaha tetap
berlangsung bahkan semakin berkembang
-
Lingkungan eksternal mikro : kelangsungan hidup dari penyedia bahan mentah
sangat tergantung pada kegiatan dunia usaha, sebab dunia usaha membutuhkan
bahan mentah untuk menghasilkan alat pemuas. Dengan kelancaran kegiatan dunia
usaha berarti pula dibutuhkan bahan mentah yang lebih banyak.
-
Lingkungan internal : apalagi lingkungan kerja menyenangkan dan kesejahteraan
serta pengembangan karyawan / pekerja diperhatikan, maka semangat kerja akan
semakin tinggi. Prestasi kerja yang tinggi akan menguntungkan dunia usaha.
No comments:
Post a Comment