Akuntansi menghasilkan informasi
keuangan tentang sebuah entitas. Informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses
akuntansi disebut laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunkan untuk
tujuan umum maupun untuk tujuan khusus. Laporan keuangan yang disusun
berdasarkan standar merupakan bentuk laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement). Penyusunan laporan keuangan untuk tujuan
umum dan ditujukan ke[ada pihak eksternal, merupakan bagian dari akuntansi
keuangan.
Akuntasi manajemen berorientasi pada
pemberian informasi untuk manajemen terutama dalam hal pegendalian dan
perencanaan. Informasi yang dihasilkan beragam sesuai dengan kebutuhan
manajemen dalam pengambilan keputusan, misalnya informasi mengenai pejualan,
analisis biaya produk, anggaran suatu entitas, dan analisis investasi.laporan yang
dibuat tidak memerlukan standar khusus, namun tetap didasarkan pada prinsip
umum pelaporan seperti keandalan data dan relevansi data yang disajikan.
Akuntansi keuangan berorientasi pada
pelaporan pihak eksternal. Laporan yang dihasilkan dari akuntansi keuangan
berupa laporan keuangan untuk tujuan umum. Laporan keuangan bertujuan umum
adalah laporan keuangan yang ditujuakan untuk memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pengguna laporan. Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun
berdasarkan data dan informasi yang telah terjadi sehingga lebih berorientasi
pada data historis. Laporan keuangan disusun untuk tujuan khusus disusun
mengikuti aturan spesifik dari regulator atau sesuai dengan kebutuhan khusus
pemakainya.
Tujuan laporan keuangan menurut PSAK
1(revisi 2009) adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggung jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Secara umum tujuan laporan keuangan untuk :
1.
Memberikan
informasi yan menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2.
Menunjukkan
apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) dan pertanggung jawaban sumber
dana yang dipercayakan kepadanya.
3.
Memenuhi
kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.
4.
Menyediakan
pengaruh keuangan dari kajadian dimasa lalu.
Pemakai laporan keuangan beragam baik
pihak eksternal maupun internal. Pemakai internal adalah manajemen. Informasi
digunakan manajemen untuk melakukan perencanaan dan pengendalian entitas.
Berdasarkan informasi penjualan, manajemen dapat melakukan tindakan perubahan
orientasi penjualan dari satu lokasi ke lokasi lain, atau mungkin melakukan
ekspansi penjualan, penambahan jumlah staf bagian pemasaran (marketing) atau
melakukan kebijakan meningkatkan harga jual. Pihak eksternal yag mengunakan
informasi akuntansi beragam dan tujuan yang berbeda, investor menggunakan
informsi akuntansi untuk menilai harga saham, kemudian melakukan keputusan
untuk membeli atau menjual investasi di sebuah entitas. Kreditur mengunakan
informasi untuk menentukan kelayakan sebuah entitas untuk membayar hutng dan
bunga dimasa medatang, pihak pajak menggunakan Informasi akuntansi untuk
menentukan berapa jumlah pajak yang dbayar entitas.
Laporan keuangan yang dihasilkan
menurut PSHK 1 adalah sebagai berikut :
1. Laporan posisi keuangan adalah daftar
yang sistematis dari aset, utang, dan modal pada tanggal tertentu, yang
biasanya dibuat pada akhir tahun. Dalam laporan posisi keuangan dapat diketahui
berapa jumlah kekayaan entitas, kemampuan entitas membayar kewajiban serta
kemampuan entitas memperoleh tambahan pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi
tentang berapa jumlah utang entitas kepada kreditor dan jumlah investasi
pemilik yang ada didalam entitas tersebut.
2. Laporan laba rugi komprehensif adalah
ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu entitas untuk periode tertentu,
sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami.
3. Laporan arus kas, dengan adanya
laporan ini, pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aset neto
entitas, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan dan
kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dimasa mendatang.
4. Laporan perubahan ekuitas adalah
laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas untuk periode tertentu, bisa satu
bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal pembaca laporan dapat
mengetahui sebab-sebab perubahan ekuitas selama periode tertentu.
5. Catatan ats laporan keuangan
merupakan laporan yang berisi informasi tambahan atas apa yang disajikan dalam
empat laporan diatas. Laoran ini memberikan penjelasan atau rincian pos- pos
yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi mengenai pos – pos yang
tidak memenuhi kriteria pengauan dalam laporan keuangan.
6. Laporan posisi keuangan di awal
periode komperatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
secara retropeksi/ membuat penyajian kembali.
Selain laporan – laporan keuangan
tersebut, terdapat laporan yang dihasilkan oleh
entitas seperti: laporan tahunan, sustainability report, prospectus, dan
laporan lain untuk memenuhi otoritas regulator. Kebutuhan informasi tentang
entitas tidak hanya laporan keuangan, informasi non keuangan mulai mendapat
perhatian dan diperlukan untuk mengambil keputusan. Laporan tahunan yang
diwajibkan oleh Bapepam –LK bagi entitas yang terdaftar dipasar modal
mengombinasikan informasi keuangan dan non keuangan, informasi tentang produk,
sumber daya manusia, aktivitas social, penanganan lingkungan, dan tata kelola
entitas dilaporkan melengkapi informasi kinerja keuangan entitas dalam laporan
tahunan.
Pelaporan atas atiitas entitas yag
berhubunan dengan lingkunan hidup kita kenal denan nama sustainability rport.
Beberapa entias Indonesia am=ng melakukan ativitas di bidang pertambangan
membuat laporan ini terpisah dari membuat laporan tahunan.
Beberapa Negara didunia sudah
mewajibkan entitas untuk melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan aktibitas
social dan lingkungan hidup. Kesadaran untuk melaporkan kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas social menyebabkan beragamnya standar yang
digunakan oleh masing – masing Negara. Beberapa standar yang antara lain
digunakan adalah sebagai berikut:
3.
Principles
for global corporate responsibility: benchmark for measuring business
performance(www.iccr.org)
Belakangan ini,
berkembang wacana untuk penyusunan integrated reporting yang mengombinasikan
pelporan keuangan dan nonkeuangan. International federation accounting (IFAC)
organisasi internasional akuntan, sedang merumuskan standar dan ketentuan
tentang integrated reporting ini. Laporan ini menyediakan informasi tentang
kinerja entitas yan terdiri dari kinerja keuangan, lingkungan, sosila, dan tata
kelola.
No comments:
Post a Comment