Sunday 28 December 2014

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP



Menentukan Risiko Deteksi
Pengujian substantif yang dilakukan auditor akan jauh akan lebih ekstensif dalam audit pertama atas seorang klien dibandingkan dengan penugasan yang berulang. Dalam penugasan yang berulang, auditor akan memusatkan perhatian pada transaksi tahun berjalan. Biasanya proporsi terbesar dari aktiva tetap adalah aktiva yang ada pada awal tahun yang sebelumnya telah diaudit. Karena itu, akan lebih murah untuk memusatkan perhatian pada populasi yang lebih kecil dari transaksi tahun berjalan.
Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran.

Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin dilakukan atas saldo aktiva tetap dalam penugasan yang berulang dan tujuan audit atas saldo akun spesifik yang bertalian dengan pengujian itu dijelaskan sebagai berikut:

o   Prosedur Awal
            Suatu prosedur awal yang penting termasuk mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri bersangkutan. Prosedur ini juga memberikan sarana untuk mengevaluasi kelayakan bukti yang diperoleh pada tahap audit berikutnya dan juga melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva tetap yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
o   Prosedur Analitis
            Suatu bagian yang penting dari siklus investasi adalah menentukan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit konsisten dengan ekspektasi auditor. Ketika melaksanakan prosedur analitis, auditor harus mempertahankan tingkat skeptisisme profesional yang layak dan menyelidiki hasil-hasil yang tidak normal. Jika hasil prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor maka strategi audit dapat dimodofikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan saldo.
o   Pengujian Rincian Transaksi
            Pengujian substantif ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap:
*      Memvouching penambahan aktiva tetap
                        Semua penambahan yang normal harus didukung oleh dokumentasi berupa otorisasi dalam notulen rapat, voucher, faktur, kontrak dan cek-cek yang dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus divouching untuk mendukung dokumentasi.
*      Memvouching pelepasan aktiva tetap
                        Bukti-bukti tentang penjualan, penarikan, dan tukar tambahharus tersedia bagi auditor dalam bentuk nota pembayaran kas , otorisasi tertulis, dan perjanjian penjualan. Dokumentasi tersebut harus ditelaah secara seksama untuk menentukan ketepatan dan kelayakan catatan akuntansi termasuk pengakuan keuntungan atau kerugian.

*      Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan
                     Tujuan auditor dalam melaksanakan pengujian ini adalahuntuk menentukan kelayakan dan konsistensi pembebanan ke beban reparasi. Kelayakan meliputi pertimbangan meliputi pertimbangan mengenai apakan klien telah melakukan pembedaan yang tepat antara pengeluaran modal dan pendapatan.

o   Pengujian Rincian Saldo

*      Menginspeksi Aktiva Tetap
            Inspeksi aktiva tetap akan memungkinkan auditor untuk mendapatkan pengetahuan pribadi yang langsung mengenai eksistensinya. Dalam penugasan yang berulang, inspeksi yang terinci dapat dibatasi pada pos-pos yang tercantum pada skedul penambahan aktiva tetap. Akan tetapi, auditor harus mengunjungi aktiva tetap lainnya sambil tetap waspada terhadap bukti relevan lainnya tentang aktiva tetap.

*      Memeriksa Dokumen dan Kontrak Hak Kepemilikan
            Kepemilikan atas kendaraan dapat ditetapkan dengan memeriksa sertifikat hak (BPKB), sertifikat pendaftaran (STNK), dan Polis Asuransi. Untuk peralatan, perabotan, dan furniture, faktur yang telah “dibayar” mungkin merupakan bukti terbaik mengenai kepemilikan. Bukti tentang kepemilikan dalam industri real estatedapat ditemukan dalam akte pembelian, polis asuransi pemilikan, tagihan pajak property, tanda terima pembeyaran hipotek, dan polis asuransi kebakaran.

o   Pengujian Rincian Saldo : Estimasi Akuntansi

*      Review Penyisihan Untuk Penyusutan
            Dalam pengujian ini, auditor mencari bukti tentang kelayakan, konsistensi, dan ketetapan beban penyusutan. Titik tolak yang asensial bagi auditor dalam melakukan pengujian ini adalah memastikan metode penyusutan yang digunakan oleh klien selama tahun yang sedang diaudit.

*      Penurunan Nilai Aktiva Tetap
            Auditor harus mengevaluasi apakan klien telah memperhitungkan secara layak penurunan nilai (impairment) aktiva tetap apabila terjadi perubahan yang material bagaimana suatu aktiva digunakan, atau apabila terjadi perubahan yang material dalam lingkungan bisnis. Bukti untuk mengevaluasi penurunan nilai ini didasarkan pada estimasi arus kas masa depan yang belum didiskontokan dari aktiva itu.

o   Perbandingan Penyajian Laoran Dengan GAAP

            Persyaratan penyajian laporan aktiva tetap dalam keuangan bersifat ekstensif (PD1,2,3). Sebagai contoh, laporan keuangan harus memperlihatkan beban penyusutan selama tahun berjalan, biaya dan nilai buku kelas utama aktiva tetap, serta metode penyusutan yang digunakan.
            Properti yang digadaikan sebagai jaminan atas pinjaman harus diungkapkan. Kelayakan pengungkapan klien yang berkaitan dengan aktiva menurut lease dapat ditentukan dengan melihat kembali ke pengumuman akuntansi atoritatif dan perjanjian lease yang berkaitan.

No comments:

Post a Comment