Depresiasi
Adalah proses pengalokasian harga
perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaatnya dengan cara yang
rasional dan sistematis.
Depresiasi didasarkan pada 3 faktor :
1. harga perolehan : biaya yang
dikeluarkan sampai aktiva siap digunakan
2. nilai sisa : jumlah yang akan
diterima pada saataktiva itu dijual atau ditarik dari penggunaannya
3. masa manfaat : jangka waktu pemakaian
aktiva yang diharapkan oleh perusahaan.
a. factor fisik contoh : kerusakan
b. factor ekonomi
1.ketidaklayakan :
apabila suatu aktiva tidak berguna lagi bagi perusahaan tertentu karena
permintaan akan produk perusahaan itu telah meningkat.
2. penggantian,
penggantian suatu aktiva dengan aktiva lainnya yang lebih efisien.
Metode depresiasi
1. metode garis lurus (straight line
method)
berdasarkan metode ini bagian yang
sama dari harga perolehan aktiva (diatas nilai sisanya) dialokasikan ketiap
periode yang menggunakannya. Biaya depresiasi perperiode dinyatakan sebagai :
harga
perolehan – nilai sisa
taksiran umur manfaat
contoh
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada
tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000
taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
biaya depresiasi = 13.000.000 – 1.000.000
/ 5 : 2.400.000
table depresiasi
Tahun
|
Jml terdepresiasi
|
Tariff
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
|
20%
20%
20%
20%
20%
|
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
|
2.400.000
4.800.000
7.200.000
9.600.000
12.000.000
|
10.600.000
8.200.000
5.800.000
3.400.000
1.000.000
|
Hitunglah
a. tariff depresiasi
b. depresiasi pertahun
c. nilai buku setelah 5 tahun
dari suatu aktiva yang berharga Rp.
10.000.000 yang dibeli tanggal 5 Januari. Setelah akhir umur manfaatnya selama
10 tahun nilai sisa Rp. 2.000.000.
a. tariff depresiasi : 100% / umur
taksiran
: 100% / 10 : 10%
b. depresiasi : (harga perolehan – nilai
sisa) x tariff depresiasi/tahun
: 10.000.000 – 2.000.000 x 0,1
: 800.000/ tahun
c. nilai buku
depresiasi selama 5 tahun : 800.000 x
5 = Rp. 4.000.000
nilai buku : harga
perolehan – akumulasi depresiasi
: 10.000.000 – 4.000.000
: 6.000.000
2. metode
unit produksi (unit of production method)
Depresiasi dihitung berdasarkan pada
unit output atau unit produksinya missal jam, kg
depresiasi
= depresiasi perunit x pemakaian
depresiasi
= harga perolehan – nilai sisa x
pemakaian
umur taksiran (dalam unit)
contoh
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada
tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000
taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun (100.000 km) tentukan depresiasinya missal tahun 19x1 truk
dipakai 15.000 km, 19x2 30.000 km, 19x3 20.000 km, 19x4 25.000 km, 19x5 10.000
km
biaya depresiasi persatuan :
12.000.000 / 100.000 : 120
Tahun
|
Satuan kegiatan
|
Depresiasi / satuan
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
15.000
30.000
20.000
25.000
10.000
|
120
120
120
120
120
|
1.800.000
3.600.000
2.400.000
3.000.000
1.200.000
|
1.800.000
5.400.000
7.800.000
10.800.000
12.000.000
|
11.200.000
7.600.000
5.200.000
2.200.000
1.000.000
|
Contoh :
PT Elok membeli mobil bekas seharga
Rp. 600.000 dan mengeluarkan Rp. 150.000 sebagai biaya reparasi, berapa
depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun kedua jika mobil tersebut
mempunyai nilai sisa Rp. 150.000 dan taksiran umur manfaat 85.000 km lagi, pada
tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 kmdan tahun ke dua menempuh 14.000 km
depresiasi perunit : 750.000 – 150.000 / 85.000 km
: Rp 7 / km
Depresiasi th 1 : 7 x 12.000 : 84.000
th
2 : 7 x 14.000 : 98.000
akumulasi depresiasi : 84.000 + 98.000 = 182.000
nilai buku akhir tahun kedua : 750.000 – 182.000 = 568.000
3.
metode saldo menurun ganda (double declining method)
Dalam menghitung depresiasi dengan
metode ini tidak diakui adanya nilai sisa. Berdasar metode ini tariff
depresiasi garis lurus tanpa nilai sisa dikalikan dua dan dipakai untuk
menentukan depresiasi saldo menrun ganda dengan cara mengalikan tariff yang
telah dikalikan dua tersebut dengan nilai buku aktiva pada tiap awal periode
nilai buku awal tahun x tariff
depresiasi = biaya depresiasi
tariff
depresiasi =
100% x 2
taksiran
umur manfaat
contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada
tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000
taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
biaya depresiasi : 13.000.000 x 40% :
5.200.000
Tahun
|
Jml terdepresiasi
|
Tariff
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
13.000.000
7.800.000
4.680.000
2.808.000
1.685.000
|
40%
40%
40%
40%
40%
|
5.200.000
3.120.000
1.872.000
1.123.000
685.000
|
5.200.000
8.320.000
10.192.000
11.315.000
12.000.000
|
7.800.000
4.680.000
2.808.000
1.685.000
1.000.000
|
Jika suatu aktiva mempunyai nilai
sisa maka depresiasi untuk tahun terakhir dihitung sbb :
Depresiasi : Nilai buku awal tahun
terakhir – nilai sisa
: 1.685.000 – 1.000.000 : 685.000
4.
metode jumlah angka tahun (sum of year)
Jumlah depresiasi dihitung
berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya
diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebur. Angka tahun yang terbesar
digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi
tahun pertama.
harga perolehan – nilai sisa x
pecahan angka tahun = biaya depresiasi
contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada
tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000
taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
Tahun
|
Jml terdepresiasi
|
Tariff
|
Biaya depresiasi
|
Akumulasi depresiasi
|
Nilai buku
|
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
|
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
|
5/15
4/15
3/15
2/15
1/15
|
4.000.000
3.200.000
2.400.000
1.600.000
800.000
|
4.000.000
7.200.000
9.600.000
11.200.000
12.000.000
|
9.000.000
5.800.000
2.400.000
1.800.000
1.000.000
|
Untuk
aktiva yang memiliki taksiran umur manfaat lama formulanya :
S : N (N+1)/2
S : jumlah angka tahun
N : umur manfaat
Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco,
berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama jika mesin punya nilai sisa 192.000
dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga mesin tersebut 1.350.000
Jawab
S : 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi : 1.350.000 –
192.000 : 1.158.000
Depresiasi : jumlah terdepresiasi x
angka pecahan
Th 1 :
1.158.000 x 25/325 : 89.077
2 : 1.158.000 x 24/325 : 85.513
saya masih belum paham
ReplyDelete