Saturday, 27 December 2014

Laporan Laba Rugi Komprehensif

              Laporan laba rugi komprehensif adalah laporan yang mengukur keberhasilan kinerja perusahaan selama periode tertentu. Informasi tentang kinerja perusahaan digunakan untuk menilai dan memprediksi jumlah dan waktu atas keetidakpastian arus kas masa depan.
           Kegunaan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Laporan laba rugi komprehensif berguna untuk membantu pengguna laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan, dalam rangka menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kekayaan kredit.
Laporan laba rugi komprehensif sering digunakan oleh nenerapa pengguna keuangan atara lain :
1.       Investor
Ia menggunakan informasi mengenai penghasilan perusahaan d masa lalu sebagai input penting dalam memprediksi laba dan arus kas masa depan, yang kemudian dijadikan dasar untuk memprediksi harga saham dan deviden perusahaan di masa depan.
2.       Kreditor
Dengan menggunakan informasi laba rugi masa lalu, kreditor dapat memahami kemampuan calon debitur dalam menghasilkan arus kas masa depan yang diperlukan untuk membayar beban bunga dan membayar pokok pinjaman.
3.       Manajemen
Selain investor dan kreditor, manajemen juga berkepentingan terhadap laporan laba rugi komprehensif. Selain itu, dibanyak perusahaan, bonus yang diberikan keada manajer ditetntukan berdasarkan keberhasilannya dalam mencapai target laba.
3.    Keterbatasan Laporan Laba Rugi Komprehensif
Beberapa keterbatasan laporan laba rugi komprehensif :
1.   Penghasilan atau beban yang tidak dapat diukur dengan andal, tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
2.   Laba yang dilaporkan dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan. Perusahaan diperkenankan SAK untuk memilih dasar alokasi atau metode untuk menyusutka aset tetap.
3.   Pengukuran penghasian dan beban melibatkan pertimbangan (judgment) manajemen. Contohnya : ada sebuah perusahaan yang mrnyusutkan aset tetap gedung selama 20 tahun, namun ada juga yang menyusutkan selama 15 tahun untuk aset sejenis.

4.    Kualitas Laba
Informasi kinerja perusahaan yang tecermin pada informasi laba di laporan laba rugi komprehensif merupakan informasi yang penting dilihat oleh investor dalam pengambilan keputusan mengenai investasi atau kredit, dan juga informasi untuk mengevaluas kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan.
Manajemen laba merupakan tindakan mengatur waktu pengakuan pendapatan, beban keuntungan, atau kerugian agar mencapai informasi laba tertentu yang diinginkan, tanpa melanggar ketentuan di standar akuntansi. Biasanya, manajemen laba dilakukan dalam bentuk menaikkan laba untuk mencapai target laba tertentu, misalnya dengan cara mengakui pendapatan secara prematur.  Atau dapat juga dilakukan dalam bentuk menurunkan laba di periode ini, agar dapat menaikkan pendapatan di periode mendatang, misalnya dengan cara mengakui kerugian penurunan niali piutang berlebihan dengan asumsi yang kurang realistis.
Jadi, kualitas laba menjadi sangat penting karena dapat dipengaruhi oleh manajemen laba. Manajemen laba dapat merusak informasi yang dihasilkan laporan keuangan dan menjadi informasi yang menyesatkan. Lebih jauh lagi, kualitas laba yang rendah akan merusak kepercayaan investor terhadap informasi yang tersaji di laporan keuangan.
       5.   Elemen Laporan Laba Rugi Komprehensif
Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.
Konsep laba berkaitan langsung dengan unsur penghasilan dan beban. Menurut konsep ini, laba hanya diperoleh apabila jumlah finansial (uang) dari aset neto pada akhir periode (diluar dari periode dan kontribusi pemilik perusahaan) melebihi aset neto pada awal periode.
Penghasilan dan beban didefenisikan sebagai berikut :
1.  Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi, yang menyebabkan kenaikan aset neto (ekuitas), dalam bentuk penambahan atau pemasukan aset atau penurunan liabilitas, yang tidak berasal dari kontribusi pemilik modal.
2.  Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi, yang menyebabkan penurunan aset neto (ekuitas), dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau bertambahnya liabilitas, yang bukan termasuk distribusi kepada pemilik.

Total laba rugi komprehensif dibagi menjadi berikut :
1.       Komponen “laba rugi”
Laba rugi adalah total pendapatan dikurangi beban, yang tidak termasuk dalam komponen pendapatan komprehensif lain.
2.       Komponen “pendapatan komprehensif lain”
Pendapatan ini berisi pos-pos pendapatan dan beban yang tidak diakui dalam laba rugi, sebagaimana diisyaaratkan oleh SAK lainnya.

Perlu diingat bahwa salah satu pos yang merupakan pnghasilan atau beban dari kegiatan operasi di suatu perusahaan mungkin menjadi pos yang tidak reguler di perusahaan lain. Namun, perusahaan dilarang menyajikan pos penghasilan dan beban sebaagai pos luar biasa dalam laporan laba rugi komprehensif atau catatan atas lapora keuanga. Pos yang bersifat tidak biasa karena jarang terjadi dapat disajikan sebagai keuntungan atau kerugian non-operasi.
Penghasilan dikelompokkan menjadi 2 unsur, yaitu :
v  Pendapatan, merupakan penghasilan yang berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan.
v  Keuntungan (gain), merupakan kenaikan aset neto yang berasal dari transaksi insidental di luar transaksi perusahaan yang menghasilkan pendapatan.
Beban juga dikelompokkam nemjadi 2 unsur, yaitu :
v  Beban (expense), merupakan beban yang berasal dari aktivitas operasi utama perusahaan.
v  Kerugiaan (loss), merupakan beban yang berasal dari transaksi insidental.
Komponen pendapataan komprehensif lain, antara lain :
1.   Perubahan dalam surplus revaluasi aset tetap dan aset tak berwujud.
Surplus revaluasi adalah selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap dan aset tak berwujud yang diukur menggunakan model revaluasi.
2.  Keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti yang diakui. Terdiri atas (a) penyesuaian akibat perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan dan (b) dampak perubahan asumsi aktuarial.
3.   Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjabaran laporan keuangan dari entitas asing.
4.  Kentungan dan kerugian dari pengukuran kembali aset keuanga yang dikategorikan sebagai tersedia untuk dijual. Keuntungan dan kerugian ini berasal dari keuntungan dan kerugian belum terealisasi berupa selisih antara nilai tercatat aset keuangan tersedia untuk dijual dengan wajarnya pada tanggal pelaporan keuangan.

5.  Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas.

No comments:

Post a Comment