Tujuan
menyeluruh dalam audit atas transaksi penerimaan kas adalah untuk mengevaluasi
apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara
wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
Auditor
dalam rangka pelaksanaan audit terhadap saldo rekening kas menghadapi
kemungkinan adanya risiko deteksi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat
risiko melekat dan risiko pengendalian. Mengingat transaksi yang terbentuk
dalam siklus ini demikian besarnya (berpengaruh terhadap ke lima siklus yang
lain) dengan sendirinya risiko melekat yang ada dalam siklus ini juga sangat
tinggi. Oleh karenanya tujuan audit untuk memperoleh keyakinan terhadap
eksistensi dan peristiwa yang melatar belakangi pembentukan transaksi, serta
kesempurnaan penyajian elemen kas harus mendapat perhatian yang seksama.sangat
berbeda dengan permasalahan dalam pencapaian tujuan memperoleh keyakinan
terhadap hak dan kewajiban, maka dalam hal ini tingkat risiko salah saji
menjadi sangat rendah. Demikian halnya terhadap tujuan penyajian dan
pengungkapannya cenderung beresiko rendah. Namun demikian harus diingat,
bahwasanya efektivitas pengendalian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas
sangat tergantung pada kelima siklus yang terkait dengan rekening kas.
Memperhatikan
hal-hal yang relevan dengan pengujian ini, maka langkah yang harus
dipertimbangkan oleh auditor adalah:
1. auditor menentukan perencanaan pendahuluan auditor
terhadap risiko deteksi sebagai dasar penentuan strategi audit terhadap setiap
asresi kas,
2. menentukan
revisi risiko
Metodologi
dalam merancang pengujian atas transaksi penjualan, dapat digunakan untuk
merancang pengujian atas transaksi penerimaan kas. Demikian pula, prosedur
audit untuk pengujian atas transaksi penerimaan kas akan dikembangkan dengan
kerangka kerja seperti yang digunakan dalam penjualan yakni, tujuan
pengendalian intern ditentukan, pengendalian intern kunci bagi tiap tujuan
ditentukan, pengujian atas pengendalian dikembangkan bagi masing-masing
tujuan, dan dikembangkan pengujian substansif atas transaksi bagi kekeliruan
moneter yang dikaitkan dengan masing-masing tujuan.
Prosedur
audit yang bermanfaat untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas telah disetor
e rekening bank adalah pembuktian atas penerimaan kas. Dalam pengujian ini
total penerimaan kas yang dicatat di jurnal penerimaan kas pada periode
tertentu, misalnya satu bulan, direkonsiliasi dengan setoran actual yang
dilakukan ke bank untuk periode yang sama.
a) Pengendalian Intern terhadap Saldo kas
Dokumen dan catatan penting yang biasanya digunakan dalam transaksi
penerimaan kas adalah sebagai berikut :
Pesanan pelanggan (customer order)
Merupakan permintaan barang dagangan oleh pelanggan, yaitu dapat diterima
melalui telepon, surat, formulir isian yang dikirimkan ke pelanggan yang ada
dan pelanggan potensial, melalui wiraniaga, atau cara yang lain.
Pesanan Penjualan (sales Order)
Merupakan dokumen untuk mencatat deskripsi, jumlah, dan informasi terkait
atas barang yang dipesan oleh pelanggan.
Dokumen Pengiriman (Shipping document)
Merupakan dokumen yang dibuat untuk memulai pengiriman barang, yang
menunjukkan deskripsi atas barang dagang, jumlah yang dikirim, dan data yang
relevan.
Faktur Penjualan (sales invoice)
Merupakan dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang
dijual, harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data
lain yang relevan.
Jurnal penjualan (sales Journal)
Merupakan
jurnal untuk mencatat transaksi penjualan
Laporan ikhtisar penjualan (summary sales report)
Merupakan dokumen yang dihasilkan komputer yang
mengikhtisarkan penjualan untuk satu periode.
Notes kredit (credit memo)
Merupakan dokumen yang berisi pengurangan jumlah
yang ditagih dari pelanggan karena adanya pengembalian barang atau pengurangan
harga.
Notes pembayaran (remittance advice)
Merupakan dokumen yang mendukung faktur penjualan
yang dikirim ke pelanggan dan dikembalikan ke penjualan dengan pembayaran
tunai.
Jurnal penerimaan kas (cah receipt jurnal)
Merupakan jumal untuk mencatat penerimaan kas hasil
dari penerimaan kas, penjualan tunai dan penerimaan kas yang lain.
Nota persetujuan penghapusan piutang (uncollectible
account authorization form)
Merupakan dokumen yang digunakan didalam
perusahaan, yang menunjukkan kewenangan untuk menghapuskan piutang usaha
menjadi tak tertagih.
Berkas induk piutang usaha (account receivable
master file)
Merupakan berkas untuk mencatat setiap penjualan,
penerimaan kas, dan retur dan pengurangan harga penjualan untuk masing-masing
pelanggan dan mengelola saldo perkiman pelanggan
Neraca saldo piutang usaha (account receivable
trial balance)
Merupakan daftar jumlah yang terutang kepada pelanggan
pada waktu tertentu.
Laporan bulanan (Monthly statement)
Merupakan dukumen yang dikirimkan kepada tiap
pelanggan yang menunjukkan saldo piutang usaha, jumlah dan tanggal setup penjualan,
penerimaan pembayaran tunai, notes
kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir.
b) Pengujian
Subtantif terhadap saldo kas
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan
prosedur audit awal atas saldo akun yang akan diuji lebih lanjut
- Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke
saldo akun kas yang bersangkutan didalam buku besar.
- Hitung kembali saldo akun kas di dalam buku
besar
- Lakukan review terhadap mutasi luar biasa
dalam jumlah dan sumber posting dalam akun kas
- Usut posting pendebitan akun kas ke dalam
jurnal yang bersangkutan
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
- Hitung ratio berikut ini :
(1) Ratio kas dengan aktiva lancar
- Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data
masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain
- Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan
atau saldo kas akhir tahun yang lalu
Pengujian terhadap transaksi Rinci
3. Lakukan pengujian pisah batas transaksi kas
- Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut
off bank statement dengan saldo kas menurut catatan klien
- Usut setoran dalam perjalanan (deposit in
trnsit) pada tanggal neraca ke dalam cut off bank statement
- Periksa tanggal yang tercantum didalam cek
yang beredar pada tanggal neraca
- Periksa adanya cek kosong yang tercantum di
dalam cut off bank statement
- Periksa semua
cek didalam cut off bark statement mengenai kemungkinanan hilangnya cek yang tercantum sebagai
cek yang beredar pada tanggal neraca.
4.
Buatlah daftar transfer bank dalam
periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menemukan kemungkinan
terjadinya check kitting.
5. Buatlah dan lakukan analisis terhadap
rekonsiliasi bank 4 kolom
6. Periksa adanya kemungkinan penggelapan
kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran kas
Pengujian terhadap akun Rinci
7. Hitung kas yang ada ditangan klien
8. Rekonsiliasi catatan kas klien dengan
Rekening Koran bank yang bersangkutan
9.
Lakukan konfirmasi saldo kas di bank
10.
Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca kedalam rekening Koran bank
Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas
11.
Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum
-Periksa jawaban konfirmasi dari bank
mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu klien di bank
-Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan
penggunaan kas klien
No comments:
Post a Comment