Sunday 28 December 2014

AUDIT ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS

      
Tujuan menyeluruh dalam audit atas transaksi penerimaan kas adalah untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo yang dipengaruhi oleh siklus ini telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
Auditor dalam rangka pelaksanaan audit terhadap saldo rekening kas menghadapi kemungkinan adanya risiko deteksi yang pada dasarnya dipengaruhi oleh tingkat risiko melekat dan risiko pengendalian. Mengingat transaksi yang terbentuk dalam siklus ini demikian besarnya (berpengaruh terhadap ke lima siklus yang lain) dengan sendirinya risiko melekat yang ada dalam siklus ini juga sangat tinggi. Oleh karenanya tujuan audit untuk memperoleh keyakinan terhadap eksistensi dan peristiwa yang melatar belakangi pembentukan transaksi, serta kesempurnaan penyajian elemen kas harus mendapat perhatian yang seksama.sangat berbeda dengan permasalahan dalam pencapaian tujuan memperoleh keyakinan terhadap hak dan kewajiban, maka dalam hal ini tingkat risiko salah saji menjadi sangat rendah. Demikian halnya terhadap tujuan penyajian dan pengungkapannya cenderung beresiko rendah. Namun demikian harus diingat, bahwasanya efektivitas pengendalian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas sangat tergantung pada kelima siklus yang terkait dengan rekening kas.
Memperhatikan hal-hal yang relevan dengan pengujian ini, maka langkah yang harus dipertimbangkan oleh auditor adalah:
1. auditor menentukan perencanaan pendahuluan auditor terhadap risiko deteksi sebagai dasar penentuan strategi audit terhadap setiap asresi kas,
2.   menentukan revisi risiko

Metodologi dalam merancang pengujian atas transaksi penjualan, dapat digunakan untuk merancang pengujian atas transaksi penerimaan kas. Demikian pula, prosedur audit untuk pengujian atas transaksi penerimaan kas akan dikembangkan dengan kerangka kerja seperti yang digunakan dalam penjualan yakni, tujuan pengendalian intern ditentukan, pengendalian intern kunci bagi tiap tujuan ditentukan, pengujian atas pengendalian dikembangkan bagi masing-­masing tujuan, dan dikembangkan pengujian substansif atas transaksi bagi kekeliruan moneter yang dikaitkan dengan masing-masing tujuan.
Prosedur audit yang bermanfaat untuk menguji apakah seluruh penerimaan kas telah disetor e rekening bank adalah pembuktian atas penerimaan kas. Dalam pengujian ini total penerimaan kas yang dicatat di jurnal penerimaan kas pada periode tertentu, misalnya satu bulan, direkonsiliasi dengan setoran actual yang dilakukan ke bank untuk periode yang sama.

a)      Pengendalian Intern terhadap Saldo kas
Dokumen dan catatan penting yang biasanya digunakan dalam transaksi penerimaan kas adalah sebagai berikut :

Pesanan pelanggan (customer order)
Merupakan permintaan barang dagangan oleh pelanggan, yaitu dapat diterima melalui telepon, surat, formulir isian yang dikirimkan ke pelanggan yang ada dan pelanggan potensial, melalui wiraniaga, atau cara yang lain.

Pesanan Penjualan (sales Order)
Merupakan dokumen untuk mencatat deskripsi, jumlah, dan informasi terkait atas barang yang dipesan oleh pelanggan.

Dokumen Pengiriman (Shipping document)
Merupakan dokumen yang dibuat untuk memulai pengiriman barang, yang menunjukkan deskripsi atas barang dagang, jumlah yang dikirim, dan data yang relevan.

Faktur Penjualan (sales invoice)
Merupakan dokumen yang menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.

Jurnal penjualan (sales Journal)
Merupakan jurnal untuk mencatat transaksi penjualan



Laporan ikhtisar penjualan (summary sales report)
Merupakan dokumen yang dihasilkan komputer yang mengikhtisarkan penjualan untuk satu periode.

Notes kredit (credit memo)
Merupakan dokumen yang berisi pengurangan jumlah yang ditagih dari pelanggan karena adanya pengembalian barang atau pengurangan harga.

Notes pembayaran (remittance advice)
Merupakan dokumen yang mendukung faktur penjualan yang dikirim ke pelanggan dan dikembalikan ke penjualan dengan pembayaran tunai.

Jurnal penerimaan kas (cah receipt jurnal)
Merupakan jumal untuk mencatat penerimaan kas hasil dari penerimaan kas, penjualan tunai dan penerimaan kas yang lain.

Nota persetujuan penghapusan piutang (uncollectible account authorization form)
Merupakan dokumen yang digunakan didalam perusahaan, yang menunjukkan kewenangan untuk menghapuskan piutang usaha menjadi tak tertagih.

Berkas induk piutang usaha (account receivable master file)
Merupakan berkas untuk mencatat setiap penjualan, penerimaan kas, dan retur dan pengurangan harga penjualan untuk masing-masing pelanggan dan mengelola saldo perkiman pelanggan

Neraca saldo piutang usaha (account receivable trial balance)
Merupakan daftar jumlah yang terutang kepada pelanggan pada waktu tertentu.

Laporan bulanan (Monthly statement)
Merupakan dukumen yang dikirimkan kepada tiap pelanggan yang menunjukkan saldo piutang usaha, jumlah dan tanggal setup penjualan, penerimaan pembayaran tunai, notes kredit yang diterbitkan, dan saldo akhir.

b)     Pengujian Subtantif terhadap saldo kas
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun yang akan diuji lebih lanjut
-    Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang bersangkutan didalam buku besar.
-    Hitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar
-    Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun kas
-    Usut posting pendebitan akun kas ke dalam jurnal yang bersangkutan

Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
-    Hitung ratio berikut ini :
(1) Ratio kas dengan aktiva lancar
-   Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain
-   Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan atau saldo kas akhir tahun yang lalu
Pengujian terhadap transaksi Rinci
3. Lakukan pengujian pisah batas transaksi kas
-      Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut off bank statement dengan saldo kas menurut       catatan klien
-     Usut setoran dalam perjalanan (deposit in trnsit) pada tanggal neraca ke dalam cut off bank    statement
-      Periksa tanggal yang tercantum didalam cek yang beredar pada tanggal neraca
-      Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cut off bank statement
-     Periksa semua cek didalam cut off bark statement mengenai kemungkinanan hilangnya cek      yang tercantum sebagai cek yang beredar pada tanggal neraca.
4. Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menemukan kemungkinan terjadinya check kitting.
5.  Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolom
6. Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping penerimaan dan pengeluaran kas
Pengujian terhadap akun Rinci
7.    Hitung kas yang ada ditangan klien
8.    Rekonsiliasi catatan kas klien dengan Rekening Koran bank yang bersangkutan
9.    Lakukan konfirmasi saldo kas di bank
10. Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca kedalam rekening Koran bank Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas
11. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima umum
-Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu klien di bank
             -Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan penggunaan kas klien

No comments:

Post a Comment