Saturday, 27 December 2014

Perkembangan IFRS dan IASB



Standar akuntansi internsional atau International Financial Reporting Standards (IFRS) sebelumnya bernama International Accouting Standards (IAS). IAS disusun oleh Internationl Accounting Standard Committee (IASC), organisasi pendahulu dari IASB. IASC didirikan pada Juni 1973 yang merupakan kesepakatan dari lembaga akuntansi nasional yang mewakili 10 negara, yaitu Australia, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, Kanada, Prancis, dan Amerika Serikat. IASC berkembang dan terakhir memiliki anggota 143 lembaga akuntansi yang mempresentasikan lebih dari 2 juta akuntan. Pada tahun 1995, IASC menyelesaikan penyusunan satu set standar akuntansi komprehensif.

Pada tahun 2001, IASC berganti menjadi IASB. Semua IAS yang telah diterbitkan diadopsi IASB. Standar baru yang diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS. Dengan demikian, IFRS meliputi semua IAS termasuk juga interpretasi standar yang dikeluarkan oleh Standing Interpretation Committee (SIC) dan International Financing Reporting Interpretation Committee (IFRIC).

Tujuan dari IASB adalah :
1.      Untuk mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapt dipahami dan diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat dihasilkannya laporan keuangan dan laporan keuangan lain yang berkualitas, transparan, dan dapat dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan partisipan dari berbagai pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi.
2.        Untuk mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna
3.   Untuk bekerjasama dengan dewan standar nasional dari berbagai negara untuk melakukan konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.

IASB terdiri dari 14 anggota dan masing-masing anggota memiliki 1 suara. Dimana 12 orang anggota penuh waktu (full time) dan 2 orang paruh waktu (part time). Masing-masing anggota memiliki jangka waktu 5 tahun dan dapat dipilih kembali satu kali. Persyaratan untuk menjadi anggota IASB  adalah memiliki keahlian teknis dan memiliki pengalaman dalam bisnis internasional. Anggota IASB dipilih oleh International Accounting Standards Committee Foundation.

Standards Advisory Council (SAC) aadalah kelompok organisasi atau individu yang memiliki kepentingan terhadap pelaporan keuangan. SAC merupakan salah satu lembaga yang berpatisipasi dalam enyusunan standar. Lembaga ini dibentuk oleh International Accounting Standards Committee Foundation. Peran SAC adalah memberikan nasihat kepada IASB atas prioritas dan program kerja yang akan dilakukan. IASB melakukan konsultasi dengan SAC terlebih dahulu sebelum memutuskan proyek yang akan dimasukkan dalam agenda yang akan dibahas.

IFRIC, yng sebelumnya bernama SIC, merupakn lembaga yang bertanggung jawab melakukn interpretasi penetapan standar internasional. IFRIC menyiapkan interpretasi bagimana kasus khusus harus dipertanggungjawabkan sesuai standar. Interpretasi yang telah disetujui dipublikasikan oleh IASB. Semua interpretasi dalam bentuk SIC yang dikeluarkan dibawah supervisi IASC diadopsi oleh IASB.

Tahun 2001, IASC membuat perjanjian dengan International Organization of Securrity Exchange Committee (IOSCO). Organisasi ini merupakan perkumpulan lembaga pengatur pasar modal negara-negara seluruh dunia. Isi perjanjian keduanya menyebutkan bahwa IASB akan menyelesaikan revisi standar akuntansi dan standar tersebut akan digunakan oleh negara-negara anggota IOSCO.

Uni Eropa mewajibkan semua entitas yang terdaftar di pasar modal seluruh negara Uni Eropa menggunakan IFRS pada tahun 2005. Negara-negara lain menyusul menggunakan IFRS sebagai standar akuntansi yang berlaku dinegaranya. Sebagian besar kewajiban untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan IFRS hanya diperuntukkan untuk entitas yang memiliki  akuntailitas signifikan, yaitu entitas yang menjual surat berharganya di pasarr modal atau entitas fidusia. Untuk entitas lain menggunakan standar lokal atau menggunakan IFRS for SME.

Proses adopsi IFRS berbeda disetiap negara. Beberapa negara melakukan adopsi penuh tanpa pengecualian, beberapa negara dengan bahasa inggris sebagai bahasa resminya menggunakan IFRS namun tetap diberi nomor menggunakn nomor standar lokal di negara terseut, seperti Inggris, Australia, dan Hong kong. Proses kedua adalah melakukan adaptasi dari IFRS ke dalam standar akuntansi negara tersebut. Proses adaptasi ini dilakukan dengan menerjemahkan dan menyesuaikan beberapa isinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Indonesia menggunakan metode adaptasi, IFS diterjemahkan dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada. Namun, proses adaptasinya dijelaskan secara transparan dalam setiap standar yang dikeluarkan.

Standar akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan akuntabel. Proses tersebut disebut sebagai due process yang memiliki komponen :
1.       Dewan standar yang independen.
2.       Proses pengembangan standar yang teliti dan sistematis
3.       Bekrjasama dengan investor, regulator, pelaku bisnis, utama, profesi kuntan global, dan setip tahapan proses
4.       Berusaha untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun standard.

Setelah IFRS, standar yang banyak digunakan sebagai referensi menyusun standar adalah US-GAAP. Standar Akuntasi Amerika Serikat telah muali dikembang sejak abad ke-19. Perkembangan pasar modal di AS mendorong disusunnya standar akuntansi. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) pada awalnya membentuk Committee on Accounting Procedure (CAP) dan Committee on Terminology yang mengeluarkan standar akuntansi yang disebutAccounting Research Bulletins (ARBs).

ARBs merupakanbentuk awal standar akuntansi di AS. Pada tahun 1957, CAP diganti dengan Accounting Principles Board (APB) yang mengeluarkan standar akuntansi yang disebut APB Opinion. Pada tahu 1973, APB diganti dengan Financial Acounting Standard Board (FASB). Lembaga ini branggotakan 7 orang staf tetap yang dipilih oleh Financial Accounting Foundation. FASB menghasilkan Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) yang berisikan standar akuntansi dan Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) yang berisikan kerangka konseptual penyajian dan pengungkapan laporan keuangan (conceptual framework).

Proses konvergensi antara US-GAAP dan IFRS saat ini sedang berlangsung. Mulai tahun 2008, regulator pasar modal AS, Securities Excange Committee (SEC), telah mengizinkan entitas dari luar AS yang menggunakan IFRS tidak perlu lagi melakukan rekonsiliasi laporannya dengan menggunakan US-GAAP. Pada tahun 2002, dibuat kesepakatan antara IASB dan FASB yang tertuang dalam Norwalk Agreement. Isi kesepakatan tersebut adalah kedua lembaga berkomitmen untuk melakukan konvergensi IFRS dengan US-GAAP. Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan membuat proyek bersama untuk menghilangkan perbedaan antara IFRS dan US-GAAP.

Negaara-negara yang bergabung dalam G-20 telah mengeluarkan kesepakatan untuk membentuk satu set standar akuntansi global yang berkualitas.kerjasama antara IASB dan FASB diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan satu set standar yang berlaku secara global. Sebagai standar global, Iasb menerima masuka dari berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualits standar akuntansi. Dean standar akuntansi di masing-masing negara dapat memberikan masukan berupa revisi standar maupun pengusulan standar baru.

Salah satu peran organisasi regional penyusun standar (standar setter) adalah membeerikan masukan kepada IASB dalam pengembangan standarnya. Semakin banyak masukan untuk perbaikan maka IFRS akan benar-benar menjadi standar yang dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal untuk pengambilan keputusan bagi para penggunanya.

No comments:

Post a Comment