Standar
akuntansi internsional atau International Financial Reporting Standards (IFRS)
sebelumnya bernama International Accouting Standards (IAS). IAS disusun oleh
Internationl Accounting Standard Committee (IASC), organisasi pendahulu dari
IASB. IASC didirikan pada Juni 1973 yang merupakan kesepakatan dari lembaga
akuntansi nasional yang mewakili 10 negara, yaitu Australia, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris, Irlandia, Kanada, Prancis, dan Amerika Serikat. IASC
berkembang dan terakhir memiliki anggota 143 lembaga akuntansi yang
mempresentasikan lebih dari 2 juta akuntan. Pada tahun 1995, IASC menyelesaikan
penyusunan satu set standar akuntansi komprehensif.
Pada tahun
2001, IASC berganti menjadi IASB. Semua IAS yang telah diterbitkan diadopsi
IASB. Standar baru yang diterbitkan oleh IASB diberi nama IFRS. Dengan
demikian, IFRS meliputi semua IAS termasuk juga interpretasi standar yang
dikeluarkan oleh Standing Interpretation Committee (SIC) dan International
Financing Reporting Interpretation Committee (IFRIC).
Tujuan dari
IASB adalah :
1. Untuk
mengembangkan satu set standar akuntansi yang berkualitas tinggi, yang dapt
dipahami dan diterapkan secara internasional yang diperlukan sebagai prasyarat
dihasilkannya laporan keuangan dan laporan keuangan lain yang berkualitas,
transparan, dan dapat dibandingkan untuk membantu pemakai laporan keuangan dan
partisipan dari berbagai pasar modal seluruh dunia mengambil keputusan ekonomi.
2. Untuk
mempromosikan penggunaan standar kepada para pengguna
3. Untuk
bekerjasama dengan dewan standar nasional dari berbagai negara untuk melakukan
konvergensi dan menjadikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berkualitas.
IASB terdiri
dari 14 anggota dan masing-masing anggota memiliki 1 suara. Dimana 12 orang
anggota penuh waktu (full time) dan 2 orang paruh waktu (part time).
Masing-masing anggota memiliki jangka waktu 5 tahun dan dapat dipilih kembali
satu kali. Persyaratan untuk menjadi anggota IASB adalah memiliki keahlian teknis dan memiliki
pengalaman dalam bisnis internasional. Anggota IASB dipilih oleh International
Accounting Standards Committee Foundation.
Standards
Advisory Council (SAC) aadalah kelompok organisasi atau individu yang memiliki
kepentingan terhadap pelaporan keuangan. SAC merupakan salah satu lembaga yang
berpatisipasi dalam enyusunan standar. Lembaga ini dibentuk oleh International
Accounting Standards Committee Foundation. Peran SAC adalah memberikan nasihat
kepada IASB atas prioritas dan program kerja yang akan dilakukan. IASB
melakukan konsultasi dengan SAC terlebih dahulu sebelum memutuskan proyek yang
akan dimasukkan dalam agenda yang akan dibahas.
IFRIC, yng
sebelumnya bernama SIC, merupakn lembaga yang bertanggung jawab melakukn
interpretasi penetapan standar internasional. IFRIC menyiapkan interpretasi
bagimana kasus khusus harus dipertanggungjawabkan sesuai standar. Interpretasi
yang telah disetujui dipublikasikan oleh IASB. Semua interpretasi dalam bentuk
SIC yang dikeluarkan dibawah supervisi IASC diadopsi oleh IASB.
Tahun 2001,
IASC membuat perjanjian dengan International Organization of Securrity Exchange
Committee (IOSCO). Organisasi ini merupakan perkumpulan lembaga pengatur pasar
modal negara-negara seluruh dunia. Isi perjanjian keduanya menyebutkan bahwa
IASB akan menyelesaikan revisi standar akuntansi dan standar tersebut akan
digunakan oleh negara-negara anggota IOSCO.
Uni Eropa
mewajibkan semua entitas yang terdaftar di pasar modal seluruh negara Uni Eropa
menggunakan IFRS pada tahun 2005. Negara-negara lain menyusul menggunakan IFRS
sebagai standar akuntansi yang berlaku dinegaranya. Sebagian besar kewajiban
untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan IFRS hanya diperuntukkan untuk
entitas yang memiliki akuntailitas
signifikan, yaitu entitas yang menjual surat berharganya di pasarr modal atau
entitas fidusia. Untuk entitas lain menggunakan standar lokal atau menggunakan
IFRS for SME.
Proses
adopsi IFRS berbeda disetiap negara. Beberapa negara melakukan adopsi penuh
tanpa pengecualian, beberapa negara dengan bahasa inggris sebagai bahasa resminya
menggunakan IFRS namun tetap diberi nomor menggunakn nomor standar lokal di
negara terseut, seperti Inggris, Australia, dan Hong kong. Proses kedua adalah
melakukan adaptasi dari IFRS ke dalam standar akuntansi negara tersebut. Proses
adaptasi ini dilakukan dengan menerjemahkan dan menyesuaikan beberapa isinya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara tersebut. Indonesia menggunakan
metode adaptasi, IFS diterjemahkan dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Namun, proses adaptasinya dijelaskan secara transparan dalam setiap standar
yang dikeluarkan.
Standar
akuntansi disusun melalui proses yang dilaksanakan secara transparan dan
akuntabel. Proses tersebut disebut sebagai due process yang memiliki komponen :
1.
Dewan
standar yang independen.
2.
Proses
pengembangan standar yang teliti dan sistematis
3.
Bekrjasama
dengan investor, regulator, pelaku bisnis, utama, profesi kuntan global, dan
setip tahapan proses
4.
Berusaha
untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas dewan penyusun standard.
Setelah
IFRS, standar yang banyak digunakan sebagai referensi menyusun standar adalah
US-GAAP. Standar Akuntasi Amerika Serikat telah muali dikembang sejak abad
ke-19. Perkembangan pasar modal di AS mendorong disusunnya standar akuntansi.
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) pada awalnya
membentuk Committee on Accounting Procedure (CAP) dan Committee on Terminology
yang mengeluarkan standar akuntansi yang disebutAccounting Research Bulletins
(ARBs).
ARBs
merupakanbentuk awal standar akuntansi di AS. Pada tahun 1957, CAP diganti
dengan Accounting Principles Board (APB) yang mengeluarkan standar akuntansi
yang disebut APB Opinion. Pada tahu 1973, APB diganti dengan Financial
Acounting Standard Board (FASB). Lembaga ini branggotakan 7 orang staf tetap yang
dipilih oleh Financial Accounting Foundation. FASB menghasilkan Statement of
Financial Accounting Standard (SFAS) yang berisikan standar akuntansi dan
Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) yang berisikan kerangka
konseptual penyajian dan pengungkapan laporan keuangan (conceptual framework).
Proses
konvergensi antara US-GAAP dan IFRS saat ini sedang berlangsung. Mulai tahun
2008, regulator pasar modal AS, Securities Excange Committee (SEC), telah
mengizinkan entitas dari luar AS yang menggunakan IFRS tidak perlu lagi
melakukan rekonsiliasi laporannya dengan menggunakan US-GAAP. Pada tahun 2002,
dibuat kesepakatan antara IASB dan FASB yang tertuang dalam Norwalk Agreement.
Isi kesepakatan tersebut adalah kedua lembaga berkomitmen untuk melakukan
konvergensi IFRS dengan US-GAAP. Kesepakatan tersebut ditindaklanjuti dengan
membuat proyek bersama untuk menghilangkan perbedaan antara IFRS dan US-GAAP.
Negaara-negara
yang bergabung dalam G-20 telah mengeluarkan kesepakatan untuk membentuk satu
set standar akuntansi global yang berkualitas.kerjasama antara IASB dan FASB
diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan satu set standar yang berlaku secara
global. Sebagai standar global, Iasb menerima masuka dari berbagai pihak dalam
rangka meningkatkan kualits standar akuntansi. Dean standar akuntansi di
masing-masing negara dapat memberikan masukan berupa revisi standar maupun
pengusulan standar baru.
No comments:
Post a Comment